bakabar.com, BANJARMASIN - Saat masyarakat berjuang melawan Covid-19, Fraksi Golkar DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mencoba berpartisipasi.
Polisi yang akrab disapa Paman Yani mengaku khawatir akan keselamatan para peserta didik yang mulai memperlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Saya menyerahkan lampu UV disinfektan yang bisa digunakan oleh Kepala Sekolah untuk mensterilkan ruangan belajar dan ruangan lainnya,” kata Paman Yani usai memberikan bantuan tersebut di SDN Sugi Mufti 1, Banjarmasin, Sabtu (24/7).
Tidak hanya itu, Paman Yani juga akan membagikan bantuan lampu UV disinfektan ini ke beberapa sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Daerah Pemilihan (Dapil) nya yaitu Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
“Sementara ini kita akan bagikan sepuluh lampu UV Disinfektan karena barangnya sendiri sulit didapat. Saya sampai berburu ke luar kota karena disini kehabisan,” jelasnya.
Paman Yani juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan untuk melakukan hal yang sama terutama dalam melindungi anak-anak dan tidak bersikap abai terhadap pandemi Covid-19 agar wabah yang telah menyebar di seluruh dunia itu dapat segera berakhir.
“Hingga saat ini, kita ketahui sesuai dengan petunjuk WHO bahwa anak-anak usia 12 tahun ke atas baru bisa divaksin. Sementara usia di bawah 12 tahun belum bisa divaksin. Sehingga sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM hendaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya mensterilkan ruangan di sekolah secara menyeluruh,” tambahnya.
Sementara istri Paman Yani yang juga Pengurus Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara) DPRD Kalimantan Selatan, Yuana Dewi juga memberikan bantuan dana ke SDN Surgi Mufti 1.
Ia berharap bantuan tersebut bisa digunakan untuk membeli alat-alat prokes seperti sabun dan hand sanitizer.
“Kami sangat peduli sekali. Apalagi kami seorang ibu yang anaknya juga menuntut ilmu di sekolah ini, sangat prihatin dan kuatir juga terhadap anak-anak yang bersekolah disini terutama yang berusia di bawah 12 tahun yang belum bisa divaksin. Sedangkan mereka terkadang lalai terhadap prokes. Tetapi tetap harus kita ingatkan dan sediakan prokesnya,” jelasnya.
Kepala SDN Surgi Mufti 1, Nurkhozin mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Kalimantan Selatan, M Yani Helmi dan istri atas kepedulian dan bantuannya terhadap sekolah.
Ia menyatakan pelaksanaan PTM di sekolah sudah mematuhi prokes COVID-19.
“Siswa yang masuk sekolah hanya 50 persen dari jumlah keseluruhan sekitar 449 orang. Satu ruangan kelas rata-rata diisi 30 siswa dalam kondisi normal, sekarang hanya sekitar 15 siswa saja. Itu sudah memenuhi standar pelayanan minimal,” jelasnya.
Nurkhozin mengungkapkan hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan PTM bahwa ada sekitar 42 siswa yang sakit rata-rata pada saluran pernapasan. Namun dirinya belum mengetahui apakah sakitnya karena terpapar Covid-19 atau tidak. Mengingat kondisi ini berdasarkan laporan orang tua siswa yang bersangkutan.
“Untuk selanjutnya, mudah-mudahan nanti ada tindakan. Apalagi ketika hendak diberlakukannya PPKM level 4 ini, saya kira perlu ada keputusan yang terbaik untuk proses pelaksanaan PTM khususnya di kota Banjarmasin,” harapnya.