apahabar, JAKARTA - Dunia maya kembali dibuat bergetar. Itu setelah akun Twitter putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka terancam dipolisikan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief.
Andi Arief awalnya mengunggah tangkapan layar (screenshot) cuitan Gibran di akun @Chilli Pari. Yang pertama, Gibran me-retweet cuitan airmin @_TNIAU yang membalas cuitan Andi Arief soal dia meminta 2 anggota TNI mengecek kabar surat suara tercoblos yang belakangan dinyatakan hoax.
“Mohon bapak @AndiArief__sebutkan siapa kedua anggota TNI tersebut (nama/pangkat/kesatuan). Jika mereka anggota TNI AU, laporkan kepada kami untuk diusut Pomau. Patut diingat bahwa institusi TNI dan khususnya TNI AU berkomitmen untuk menjaga netralitas dalam Pemilu,” demikian bunyi cuitan TNI AU yang di-retweet Gibran seperti dikutif detiknews.com.
Tangkapan layar yang diunggah Andi Arief juga menampilkan cuitan Gibran tentang tagar ‘UdahNurhadiAja’. Tagar itu terkait pasangan capres-cawapres fiktif, Nurhadi-Aldo, yang sempat heboh di media sosial.
“Saya lagi menimbang apa perlu melaporkan akun anak Presiden ke Bareskrim,” tulis Andi Arief.
Sampai saat ini belum diketahui apakah Andi Arief jadi melaporkan Gibran ke polisi. Sebelumnya, dia sudah memolisikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto; Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin; Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Ade Irfan Pulungan; jubir TKN Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga; dan jubir PSI Guntur Romli terkait dugaan penyebaran berita bohong atau hoax melalui media elektronik dan pencemaran nama baik.
Editor: Syarif