Pemkab Barito Kuala

Andil Pengaruhi Inflasi, Batola Fokus Penanggulangan Banjir di Jejangkit

Sejumlah langkah disusun Pemkab Barito Kuala (Batola) untuk mempercepat penanggulangan banjir yang mengelilingi Kecamatan Jejangkit.

bakabar.com, MARABAHAN - Sejumlah langkah disusun Pemkab Barito Kuala (Batola) untuk menanggulangi banjir yang mengelilingi Kecamatan Jejangkit.

Selama beberapa pekan terakhir, banjir menjadi persoalan utama yang dihadapi masyarakat Jejangkit.

Selain menghambat arus lalu lintas, warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani, juga terancam gagal tanam.

Bahkan seiring intensitas hujan yang meningkat dalam sepekan kebelakang, air mulai menggenangi ratusan rumah warga.

Situasi itu tak urung berpotensi andil meningkatkan inflasi di Batola, mengingat roda perekonomian masyarakat setempat dipastikan terpengaruh.

Di sisi lain, Jejangkit juga sudah menjadi kawasan langganan banjir, bahkan sebelum kejadian yang terparah di awal 2021.

Baca Juga: Warga Terdampak Banjir di Batola Mulai Terima Bantuan

Baca Juga: Jejangkit dan Mandastana Banjir Lagi, Penjabat Bupati Batola Singgung Bendungan Riam Kiwa

"Banjir tersebut harus segera diatasi," tegas Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, seusai Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara daring, Senin (27/3).

"Penanggulangan banjir itu merupakan salah satu langkah dalam pencegahan inflasi di Batola," tegasnya.

Terkait upaya penanggulangan banjir di Jejangkit, diapungkan opsi pembuatan tanggul di beberapa titik dan pengoperasian pompa air.

"Kami juga segera mengajak bicara perusahaan sawit yang berada di Jejangkit, supaya andil memberi sumbangsih kepada masyarakat," papar Mujiyat.

Gerakan Menanam

Sesuai instruksi Mendagri Tito Karnavian dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah tersebut, gerakan menanam merupakan salah satu upaya konkret dalam penanganan inflasi daerah.

Upaya lain adalah memperbanyak operasi pasar murah, serta melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.

Kemudian kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan, mengoptimalkan Belanja Tak Terduga (BTT) dan dukungan transportasi dari ABPD.

Baca Juga: Picu Banjir di Jejangkit Batola, Warga Tuntut Penutupan Saluran Air PT Palmina

Baca Juga: Dugaan Pelanggaran PT Palmina di Jejangkit Batola, Walhi Tuntut Perhatian Pemerintah

Mendagri juga meminta kepada semua kepala daerah untuk lebih memperbanyak kegiatan pemberian bantuan sosial, baik tunai maupun non tunai, alih-alih buka puasa bersama.

Diketahui inflasi di Indonesia tergolong melandai hingga 5,95 persen, serta diimbuhi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen.

Namun demikian, persentase itu lebih besar dibanding inflasi tahunan per Februari 2023 sebesar 5,47 persen atau meningkat dari 5,28 persen sejak Januari 2023.

Editor
Komentar
Banner
Banner