bakabar.com, BANDARLAMPUNG - Asap hitam tebal setinggi 5 ratus meter keluar dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung. Sepanjang pengawasan, Sabtu (1/12) hingga Minggu dini hari, Anak Krakatau sudah tiga kali mengalami kegempaan letusan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilis yang diterima di Bandarlampung, Minggu, menunjukkan adanya aktivitas kegempaan letusan sebanyak 3 kali, amplitudo 58 mm, durasi 61-82 detik.
Data itu meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang disusun oleh Windi Cahya Untung, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, pada periode pengamatan 1 Desember 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Petugas mengamati pula kegempaan tremor menerus amplitudo 18-58mm (dominan 56 mm).
Pengamatan secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Teramati 3 kali letusan, asap hitam tebal tinggi 400-500 meter di atas puncak kawah.
Visual malam baik dilihat secara langsung maupun dari CCTV teramati sinar api dan lontaran material pijar ke segala arah serta aliran lava pijar ke arah selatan.
Terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (kaca dan pintu bergetar).
Gunung api dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl), kondisi cuacanya cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur.
Suhu udara 24-32 derajat Celsius, kelembapan udara 65-94 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Baca Juga:Gempa Dahsyat Guncang Alaska, Jalan Raya Rusak Parah
Sumber : Antara
Editor: Muhammad Bulkini