bakabar.com, AMUNTAI – Amuntai, pusat daripada Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kini menjelma menjadi Kota Seribu Truk.
Saban hari, puluhan bahkan ratusan truk dari Kabupaten Tabalong menuju Banjarmasin ataupun sebaliknya hilir-mudik mengangkut puluhan ton semen.
Mereka terpaksa memutar jalan melewati Amuntai setelah penutupan Jembatan Paringin di Balangan sejak 23 September silam. Sebagai gambaran, sampai 28 Desember kemarin, kontraktor pelaksana masih mengecor lantai jembatan tersebut.
Lalu lalang truk di Amuntai berimbas pada penurunan kualitas jalan. Bahkan oprit sebuah jembatan sampai ambrol di Pinang Habang, Palampitan.
Mafhum, kapasitas jalan di Amuntai hanya kelas 3 atau maksimal 9 ton.
Di Palampitan, truk-truk berbobot lebih dari 10 ton dengan rata-rata muatan 250 sak semen juga berkeliaran sampai jalan-jalan kabupaten yang lebarnya hanya sekira dua truk.
Para sopir truk ini harus memutar otak agar bisa cepat sampai menuju Banjarmasin melalui Hulu Sungai Tengah, kabupaten tetangga HSU.
Maka selain fenomena jalan rusak, keberadaan truk-truk ini sering membahayakan lalu lintas warga sekitar permukiman jalan.
“Palampitan memang jalan provinsi tapi gak lebar jalannya. Sudah banyak hancur dan ditambal-tambal. Dekat sekali dengan rumah," keluh Emma Rivilla, Ketua Relawan Brigade 08 HSU dihubungi bakabar.com.
Saking sempitnya badan jalan, tak jarang badan truk berdempetan dengan atap rumah dan rombong jualan milik warga.
“Selisihan saja nyangkut ujung-ujungnya atap sampai rombong jualan warga. Sudah banyak yang hancur rombong jualan,” sambung Emma.
Selain jalan, tiga rumah dan rombong milik warga yang rusak, jalan yang berdebu berdampak pada penurunan pendapatan warga.
“Kalau jualan sudah berdebu, siapa yang mau beli? Kalau sudah truk numpuk, pembeli malas datang ke situ,” ujar Emma.
Lantas, apa kendala penindakan kepolisian?
Polisi bukannya tak bertindak. Penindakan kerap dilakukan polisi menyasar truk-truk kelebihan muatan alias ODOL. Durasi penindakan bahkan sudah melewati satu pekan.
Meminjam laporan Satlantas Polres HSU, sejak Senin (27/12) sampai hari ini tercatat sudah 29 truk yang diberhentikan polisi. Semua truk itu terbukti kelebihan muatan.
Penindakan tetap berdasar kesepakatan hasil rapat koordinasi di Pemkab HSU, Kamis lalu (23/12). Selain menindak truk ODOL, rapat juga menyepakati truk hanya boleh melintas pada pukul 19.00 sampai 04.00.
“29 truk yang ditilang dan itu semua rata-rata memang melebihi tonase jalan, untuk muatan yang dibawa itu rata-rata semen dan tujuan mereka dari arah Banjarmasin menuju ke PT Conch Tanjung maupun sebaliknya, sementara tonase yang dibawa itu kisaran 10-15 tonase”, ujar Kasat Lantas AKP Jumadiono ditemui bakabar.com, Senin (3/12).
Untuk truk-truk yang diberhentikan, polisi mengenakan tilang karena bobotnya melewati 8 ton.
“Belum ada truk yang disita, surat-surat mereka lengkap,” kata kasat.
Namun nyatanya tetap saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Melihat ruas jalan provinsi yang sudah terlalu sesak, para sopir truk bahkan mulai menyasar jalan-jalan kabupaten.
Sebuah truk akhirnya tergelincir di kawasan Desa Sungai Buluh, Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Utara (HST) hingga menimbulkan kemacetan 1 kilometer panjangnya mulai Rabu malam sampai Kamis sore (29-30/12).
Viral Truk Mengular di Batas HSU-HST, Polisi Kecolongan Lagi?
Untuk kendala di lapangan, Jumadiono bilang sebenarnya tidak ada. Hanya saat razia pihaknya berfokus pada satu titik. Yakni di Banua Lima depan terminal, jalan utama menuju Banjarmasin.
“Jadi pada saat penindakan ada beberapa yang sudah kami tindak, namun setelah kami selesai penindakan biasanya ada yang lewat lagi jadi kami tidak bisa mantau lagi kecuali hari esoknya”, tambahnya
Lantas apa tindakan selanjutnya dari Polres HSU agar tak terus kecolongan? Kata Jumadiono ke depannya pihaknya akan melakukan sistem acak waktu dan tempat razia.
“Kami akan menggunakan sistem acak, untuk itu juga kami meminta kepada kapolres HSU untuk menambah personel dari pihak TNI, Satpol PP, atau Dishub untuk penindakan truk ODOL ini, ” ujarnya.
“Jadi sekalipun operasi lilin sudah selesai, tapi untuk penindakan dan penilangan terhadap truk-truk ODOL akan tetap dilakukan,” janji Jumadiono.
Viral Truk Mengular di Batas HSU-HST, Polisi Kecolongan Lagi?