bakabar.com, MARABAHAN - Sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, pembangunan ulang Jembatan Mandastana, Barito Kuala, mulai dilakukan.
Setidaknya dalam dua pekan terakhir, pembangunan ulang jembatan yang ambruk 17 Agustus 2017 tersebut sudah memasuki tahapan persiapan.
Sejumlah pekerja dan material seperti kayu galam maupun besi sudah terlihat di sekitar lokasi pembangunan jembatan.
Bahkan sudah terpasang pile driver atau atau alat untuk memancang tiang, serta titian kayu galam untuk memudahkan pekerja.
Diketahui pemenang lelang proyek tersebut adalah PT Haidasari Lestari dengan nilai kontrak sebesar Rp 17,5 miliar. Jembatan akan dikerjakan selama 210 hari, terhitung sejak 18 April 2022.
Baca juga:Sudah Tahap Lelang, Jembatan Mandastana Batola Segera Dibangun Ulang
Baca juga:Akhir 2020, Jembatan Mandastana di Batola Berpotensi Dibangun Lagi
Baca juga:Terpidana Korupsi Jembatan Mandastana Mulai Mengembalikan Uang
“Pembangunan ulang jembatan tersebut sudah lama dinantikan,” papar Muhammad Alek, Kepala Desa Bangkit Baru.
“Tentunya jembatan akan mempermudah arus transportasi dan menopang peningkatan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Jembatan sepanjang sekitar 100 meter tersebut menghubungkan banyak desa di Mandastana, di antaranya Desa Bangkit Baru, Tanipah, Puntik Luar, Sungai Ramania, Tatah Alayung dan Antasan Segera.
“Pembangunan ulang jembatan masih di lokasi yang sama, tetapi agak sedikit digeser beberapa meter,” papar Saberi Thanor, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola.
Sedangkan konstruksi jembatan beton bertulang, diganti dengan rangka baja, “Di bagian atas menggunakan kerangka besi seperti bangunan Jembatan Alalak 2,” pungkasnya.