bakabar.com, JAKARTA - Olahraga merupakan aktivitas penting untuk menjaga pola hidup sehat. Namun bagi orang yang obesitas, berolahhraga bukan hal yang mudah karena beban tekanan yang sangat besar pada lutut, pinggang, panggul, dan pergelangan kaki saat beraktivitas.
Meski terdapat sejumlah kondisi yang menyulitkan untuk beraktivitas fisik secara intens, olahraga tetap menjadi kewajiban dalam mengatasi obesitas.
Olahraga yang dianjurkan untuk orang yang mengalami obesitas adalah jenis olahraga low-impact, yakni jenis olahraga yang sangat minim tekanan pada tubuh dan persendian.
Latihan ini tidak mengharuskan Anda melompat atau menopang tubuh hanya dengan satu kaki.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah contoh latihan low-impact untuk orang obesitas:
1. Jalan kaki
Olahraga untuk obesitas yang paling murah dan mudah adalah jalan kaki. Anda bahkan tidak butuh banyak perlengkapan untuk melakukan olahraga ini.
Berjalan memang tidak terlalu banyak membakar kalori. Namun, jika orang yang obesitas menjalankannya, total pembakaran kalori bisa lebih banyak.
Hal ini dikarenakan Anda mengeluarkan energi yang lebih banyak saat bergerak bila dibandingkan orang yang berat badannya normal.
2. Berenang
Berenang merupakan salah satu olahraga low-impact yang baik untuk orang yang memiliki obesitas. Sebab dengan beraktivitas di air, beban tubuh Anda akan ikut ditopang oleh air. Dengan begitu, risko terbebaninya sendi dan tulang jadi lebih minim.
Untuk itu, sebaiknya kaki tidak menyentuh dasar kolam, jadi tubuh setengah mengapung. Kemudian gerakan badan seperti ketika Anda berjalan di darat. Ulangi gerakan berjalan ini berulang-ulang.
Tak hanya itu, berenang juga efektif mengatur pernapasan dan membakar kalori. Tak heran bila berenang cocok sebagai olahraga untuk orang obesitas.
3. Latihan kekuatan otot
Latihan kekuatan otot juga merupakan olahraga untuk orang obesitas yang tak kalah penting. Sebab orang dengan obesitas memerlukan latihan ini untuk memperbaiki masalah postur tubuh serta meningkatkan metabolisme.
Dengan latihan kekuatan, tubuh akan membangun otot lebih banyak. Ketika tubuh membangun otot lebih banyak. Misalnya latihan beban di rumah menggunakan pemberat seperti dumbbell, atau Anda bisa melakukan gerakan seperti push-up, squat, lunge, sit-up, dan lain-lain.
Semakin tinggi metabolisme, semakin cepat proses pembakaran kalori yang terjadi.
Pasalnya, jika jumlah massa otot meningkat, tubuh akan melepas senyawa bernama miokin dalam jumlah yang besar. Miokin ini nantinya akan membantu membakar lemak.
4. Bersepeda
Pada kondisi berat badan berlebih obesitas, sepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang relatif aman untuk dilakukan karena sepeda dapat memperkuat dan mengencangkan otot-otot tubuh seperti punggung, perut, bahu, lengan, kaki, dan paha. dan juga dapat memperkuat tulang dan persendian tubuh.
Terdapat beberapa studi yang menyatakan bahwa bersepeda atau melakukan sepeda statis memiliki risiko cedera yang minimal.
5. Taichi
Taichi merupakan olahraga dengan gerakan tenang, tetapi bisa membakar kalori meskipun sifatnya low-impact.
Olahraga untuk orang obesitas ini menekankan pada latihan kelenturan. Ketika melakukan Taichi, Anda harus melakukan postur tertentu.
Setiap gerakan postur akan beralih tanpa jeda. Jadi, tubuh seolah-olah bergerak dengan cara mengalir. Agar tubuh tetap bergerak mengalir, Anda tetap diharuskan fokus layaknya meditasi.
Napas pun perlu diatur agar semakin mudah fokus sehingga gerakan pun tetap stabil. Karena meningkatkan kelenturan, Taichi baik untuk mengurangi nyeri sendi. Jadi, ini merupakan olahraga yang cocok untuk penderita obesitas dengan masalah sendi.
Itulah sederet olahraga yang terbilang aman sekaligus memberi manfaat maksimal bagi orang obesitas. Selamat mencoba!