apahabar BANJARBARU - Konflik dua kelompok masyarakat yang dipicu sengketa tanah di Banjarbaru, berkesudahan dengan damai.
Perdamaian tersebut dicapai setelah kedua tokoh masyarakat yang berkonflik, melakukan musyawarah di Markas Kodim 1006/Banjar di Martapura, Sabtu (20/5) siang.
Keputusan itu semakin sahih, karena pertemuan juga dihadiri Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol (Kav) Zulfiker Sembiring dan unsur Forkopimda Banjarbaru.
"Alhamdulillah semuanya telah mencapai kata sepakat. Kesepakatan damai telah diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak," papar Salam, tokoh masyarakat yang juga Ketua Dayak Kulawarga Borneo.
"Kesepakatan tersebut juga demi menjaga agar situasi di Banjarbaru maupun Kalimantan Selatan tetap kondusif, aman dan tertib. Kami juga berharap masyarakat tak mudah terprovokasi," imbaunya.
Sementara tokoh masyarakat Madura di Banjarbaru, Mansyur, berharap persoalan serupa tak terulang lagi. Terlebih konflik sosial yang belum lama terjadi, telah membuat masyarakat dari kedua belah pihak tidak nyaman.
“Dengan dukungan semua pihak seperti Wali Kota, Dandim dan seluruh unsur terkait, semoga tidak terjadi lagi permasalahan antar kelompok masyarakat di Banjarbaru,” tutur Mansyur.
"Seyogyanya sengketa tanah bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tak merembet kepada persoalan lain. Alhamdulillah permasalahan ini dapat diselesaikan," pungkasnya.