bakabar.com, DENPASAR – Putri Presiden pertama RI Sukarno, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan pindah agama dari Islam ke Hindu pada usia 70 tahun.
Sukmawati menyebut selama ini menjalani ajaran agama mengalir begitu saja. Ia mengaku selalu berusaha memahami Islam dan menjadi orang yang baik di tengah masyarakat.
“Tetapi terutama kan ibu sejak lahir ditiupkan Islam di kuping, tapi artinya orang tua ibu, kedua beliau itu memang Islam pastinya ya mengarahkan sejarah bagaimana Islam, ajaran Islam,” kata Sukmawati dalam konferensi pers, Selasa (26/10).
“Tapi kemudian ibu pun berusaha pahami Islam, walaupun bagi ibu yang penting bukan saya jadi orang suci, tapi bagaimana saya jadi orang baik bagi masyarakat,” ujarnya menambahkan.
Sukmawati mengatakan dirinya selalu berusaha mempelajari ilmu agama semampunya. Namun, ia melakukanya secara mendalam, mengingat dirinya adalah seorang ahli di bidang seni budaya.
Ia mengaku tidak pernah berpikir untuk pindah agama selama orang tua serta suaminya masih hidup, meski sudah mulai mempelajari Hindu.
“Jadi belum terpikirlah demikian, dengan menghormati orang tua jadi ibu tidak terpikir walaupun agama Hindu sudah banyak ibu pelajari dari menarik di batin ibu. Cuma setelah enggak ada, saya punya suami yang secara Islam, saya juga hormat dan toleransi kepada suami yang Islam yang juga berusaha memberikan pengatahuan Islam kepada ibu,” tuturnya.
Sukmawati berkata pikiran untuk pindah memeluk Hindu mulai ada setelah suaminya meninggal dunia. Menurutnya, Hindu menjadi agama pilihannya karena memiliki keintiman dengan masyarakat Bali.
“Bali dengan Hindu, dengan seni budaya itu kan cukup kental. Seni budaya segala macam di Bali kental dengan Hindu. Kurang lebihnya setelah tidak terikat orang-orang dekat yang Islam, kemudian ibu lebih dalami Hindu kemudian ibu pikir ya sudah waktunya proses ini ibu beralih memeluk agama leluhur,” kata Sukmawati.
Proses perpindahan agama dimulai Senin (25/10). Pada hari ini, ia menuntaskan proses perpindahan agama. Sukmawati melakukan upacara Sudhi Wadani di Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Desa Paket Agung, Kabupaten Buleleng.