bakabar.com, MILAN – Romelu Lukaku mengklaim dirinya sudah tak dibutuhkan lagi oleh Manchester United (MU). Alasan itulah yang membuatnya ia enggan ketika diminta untuk bertahan di Old Trafford.
Lukaku kini berseragam Inter Milan dan kembali menunjukkan ketajamannya sebagai seorang striker. Dari 35 penampilannya bersama Nerazzurri di semua kompetisi musim ini, pemain berkebangsaan Belgia itu telah mengoleksi 23 gol.
Berbicara kepada mantan pemain Arsenal, Ian Wright, di laman YouTube ofisialnya, Lukaku menceritakan mengapa ia akhirnya memilih hengkang dariMU.
“Sedari awal saya tahu ini bakal jadi keputusan yang baik buat saya. Setiap pemain sangat mungkin melalui musim yang buruk dalam kariernya. Anda pasti tahu apa yang terjadi pada saya di Manchester United,” kata Lukaku.
“Waktu itu sangat sulit, saya diharuskan mencari klub lain, klub yang bisa melatih saya dan yang benar-benar membutuhkan saya. Manchester United ingin saya bertahan, tapi saya bilang bahwa semua ini telah berakhir,” katanya lagi.
Masih dalam acara yang sama, kepada Ian Wright, Lukaku mengatakan bahwa ia memang tak punya alasan lagi untuk terus bertahan diMU. Namun demikian, ia menegaskan bahwa bekas klubnya tetap ada di hatinya.
“Saya hanya bilang ke mereka bahwa jalannya sudah benar, bahwa mereka bakal mendapatkan pemain yang tepat, menjalani musim yang bagus, dan saya selalu mendoakan yang terbaik buat mereka,” kata Lukaku.
“Akan sangat kekanak-kanakan jika saya tidak menghormati bekas klub sendiri,” ujarnya lagi.
Romelu Lukaku mengaku ia nyaris saja bergabung dengan Juventus. Namun, ia akhirnya memilih Inter Milan sebagai pelabuhan barunya karena sosok Antonio Conte.
“Nyaris saja, sangat nyaris, dalam pikiran saya selalu ada Inter dan manajernya (Conte). Saat saya kecil, saya mengidolakan Adriano, Ronaldo (Brasil), Christian Vieri, dan saat ada tawaran dari Inter, yang mana saya tahu Conte menginginkan saya di Chelsea juga ketika ia menjadi pelatih di Juventus, jadi mudah saja,” kata Lukaku.
“Waktu itu saya berpikir, inilah saatnya saya ke sana dan merasakan bagaimana bermain di Inter,” katanya lagi.
Lukaku menilai, Conte adalah pelatih yang benar-benar memberikan pelajaran dan pelatihan yang keras. Dikatakannya, Conte adalah tipe pelatih yang tak segan memarahi pemainnya jika ada sesuatu yang tak sesuai dengan ekspektasinya.
“Biasanya pola latihannya adalah gim. Pernah suatu ketika, saat ada yang salah, dia akan menghentikan gim dan mengatakan, ‘Apa yang kamu lakukan?’ di depan semua orang. Saya saja kena omel waktu latihan jelang laga lawan Slavia Praha,” sambung Lukaku. (lip6)
Editor: Syarif