bakabar.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Jakarta Tourisindo telah menyiapkan enam konsep aktivitas pariwisata yang akan digelar pada tahun 2023. Hal itu dalam rangka menyambut era baru wisata berkelanjutan pasca pandemi COVID-19.
Direktur PT Jakarta Tourisindo Nabil Djadi usai paparan seminar nasional secara hybird mengenai peluang industri pariwisata Indonesia pasca Pandemi COVID-19 di IICC Botani Square Bogor, Sabtu (25/2) mengatakan arah pariwisata Jakarta pada tahun 2023 ini akan mengembangkan konsep-konsep berkelanjutan pariwisata perhotelan dan destinasi perkotaan.
"Di tahun 2023 ini kita melihat setelah dan sebelumnya pandemi ya, akan ada konsep-konsep pariwisata hotel dan activitas kota yang rencananya akan ada perhelatan pada Bulan Juni dan Agustus 2023," kata Nabil.
Dia menyampaikan untuk konsep kegiatan-kegiatan pariwisata pada Bulan Oktober konsepnya sudah dipersiapkan sejak Agustus dan September 2023. Sementara, fasilitas ruang-ruang pertemuan juga dipersiapkan mengingat saat ini aktivitas masyarakat juga sudah cukup longgar.
Baca Juga: Indonesia Kembali Berpartisipasi dalam Bursa Pariwisata Internasional
Pada tahun 2023 ini, kata Nabil, PT Jakarta Tourisindo sebagai BUMD pariwisata akan menonjolkan wisata dari sisi destinasi kota dan ruang-ruang publik seperti Kota Tua dan lainnya.
Beberapa aktivitas wisata di Jakarta mengarah kepada enam konsep, yakni natural dan wisata petualangan dengan pengembangan Pulau Seribu dan ruang terbuka hijau (RTH), dan wisata sejarah dengan mengembangkan museum sebagai ruang edutaiment berbasis digital seiring tren pariwisata 4.0.
Kemudian, menangkap peluang urban dengan konsep wisata menyenangkan fun tourism di Ancol, TMII sebagai gerbang kekayaan Nusantara dan beberapa pusat perbelanjaan tematik.
Baca Juga: Sepakat Kolaborasi, ATF 2023 Dukung Penguatan Strategi Pariwisata di ASEAN
Selanjutnya, adalah wisata kuliner yang menyuguhkan makanan khas Jakarta, wisata budaya anak muda yang senang menjadi pelukis jalanan, konser dan film. Terakhir, konsep pengenalan budaya melalui karnaval dan festival, musik jalanan dan membuat menyukai budaya lokal.
"Arahan dari pemerintah bahwa sekarang Jakarta sebagai kota yang ramah, untuk difabel, pejalan kaki, sebagai kota yang modern kita sudah siap menjadi kota pariwisata yang ramah," tandas Nabil.