Hot Borneo

Akhirnya.. Densus 88 Ungkap Sosok Pemuda yang Ditangkap di Sungai Lulut

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah hampir tiga pekan, Densus 88 akhirnya buka-bukaan mengenai operasi penyergapan AS (27)…

Featured-Image
Lebih dari dua ratus terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap Densus 88 sejak serangkaian aksi teror di Surabaya. Foto ilustrasi: BBC Indonesia

bakabar.com, BANJARMASIN – Setelah hampir tiga pekan, Densus 88 akhirnya buka-bukaan mengenai operasi penyergapan AS (27) -sebelumnya ditulis A, 24 tahun, di Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Sesuai dugaan, AS ditangkap lantaran diduga kuat terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Pada Sabtu, 5 Maret 2022 sekitar pukul 12.40 WITA telah dilakukan penahanan terhadap satu orang tersangka tindak pidana terorisme yang tergabung dalam kelompok AD (Anshor Daulah) Kalimantan Selatan,” jelas Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar kepada bakabar.com, Rabu tengah malam (16/3).

Teka-Teki Operasi Senyap Densus 88 di Sungai Tabuk, Tenggat Waktu Tersisa Hitungan Hari

Pada sekitar Februari 2017, AS diduga melakukan baiat kepada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, di kediamannya.

Aswin hanya menjelaskan AS berprofesi sebagai wiraswasta. Yang sehari-hari berdomisili di kawasan Pekapuran, Banjarmasin Timur.

“Panggilannya Abu Aslam,” ungkap Aswin.

Baiat dilakukan AS sebagai Anshor Daulah dalam rangka mempersiapkan diri untuk menegakkan syariat islam secara kaffah di Indonesia. “Ya jaringan [ISIS] di Indonesia,” terang Aswin.

AS, sebut Aswin, telah melaksanakan beberapa kali (persiapan) idad fisik dan latihan berperang menggunakan senjata Water Gel Gun atau WGG.

“Adanya kegiatan pembaharuan Baiat kepada Amirul Mukminin Abu Ibrahim Al-Hasyimi Al-Quraisy yang dipimpin oleh tersangka,” sambung Aswin.

Kemudian, pada sekitar April tahun 2020 bertempat di Kota Banjarmasin, AS bersama dengan MS dan, MR -keduanya sudah ditangkap- melakukan pembahasan mengenai perencanaan untuk melaksanakan aksi amaliah terhadap pos-pos polisi yang berada di Banjarmasin dengan menggunakan senjata api.

“Berdasarkan beberapa alat bukti yang sudah dikumpulkan, AS diduga keras telah melakukan tindak pidana terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Jo Pasal 7 dan Pasal 13 huruf C UU RI Nomor 5 Tahun 2018,” tegas Aswin.

Aswin tak menjelaskan di mana AS kini ditahan. Namun yang pasti AS akan ditahan hingga 2 Juli 2022 guna pendalaman kasus.

Penjelasan Pakar

Melihat Peta Migrasi Kelompok JAD Setelah Penangkapan Pesilat Dunia Banjarmasin

Lantas apa beda AD dengan JAD? Pakar Terorisme Nasional, Al-Chaidar bilang keduanya sama saja. “Anshor Daulah sama dengan JAD,” ujarnya, Rabu tengah malam, dihubungi via seluler.

AD merupakan sebutan populer di kalangan Anshor Daulah. Pembaruan baiat itu, sebut Chaidar, terjadi setelah meninggalnya khalifah mereka di Suriah.

“Maka baiatnya harus diucapkan ulang dengan nama khalifah yang baru,” terang dosen Antropologi, Universitas Malikusssaleh, Aceh ini.

Abu Ibrahim Hasyimi Al-Quraisy, kata Chaidar, adalah khalifah kedua setelah meninggalnya khalifah pertama Abu Bakar Al-Baghdadi.

“Abu Ibrahim Hashemi Al-Quraisy juga meninggal 3 Maret 2022, berarti mereka perlu memperbaharui lagi baiatnya ke pemimpin yang baru,” ujarnya.

Pemuda yang Ditangkap Densus 88 di Sungai Tabuk Terindikasi JAD

Komentar
Banner
Banner