bakabar.com, JAKARTA - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus puas jadi runner up Indonesia Masters, Minggu (27/1) petang. Raihan ini menandai akhir dari karir Butet-sapaan akrab-Liliyana Natsir setelah memutuskan pensiun sebagai atlet bulutangkis.
Pada laga pamungkas yang digelar di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Butet bersama pasangannya Owi berjuang keras untuk menaklukkan pasangan nomor satu dunia asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Sempat unggul pada gim pertama, 21-19, namun Owi/Butet harus menyerah di dua gim selanjutnya, 19-21 dan 16-21. Pertarungan sendiri berlangsung selama 56 menit dalam turnamen tingkat Super 500 itu.
Catatan pertemuan Owi/Butet dengan Zheng/Huang itu pun menjadi 1-4, setelah pertemuan terakhir mereka pada turnamen Denmark Terbuka 2018.
Hasil tersebut, mengulang kekalahan pasangan Indonesia peringkat empat dunia ini pada turnamen yang sama dari Zheng/Huang pada 2018.
Pada Indonesia Masters 2018, Owi/Butet kalah dari Zheng/Huang dalam dua gim 21-14, 21-11 selama 33 menit permainan.
Meski gagal mempersembahkan gelar juara, Owi/Butet tidak henti mendapatkan dukungan dari para penonton yang terus meneriakkan “Owi.. Butet” sepanjang 56 menit permainan. Bahkan, ketika dua ganda itu naik podium.
Selepas pertandingan usai, Butet memberikan salah satu kaosnya kepada Huang dan dibalas pelukan kedua pemain itu.
Laga itu menjadi penanda akhir karier Butet di bulutangkis. Dia telah menyatakan pensiun sebelum deretan laga final digulirkan.
“Yang pasti melihat pertandingan tadi, ada kesempatan untuk memang. Ada beberapa kesalahan yang dibuat dan menjadi momen bangkit lawan,” kata Butet usai pertandingan sebagaimana dilansir detiksport.com.
“Kami sudah berjuang. Saya puas dengan penampilan tadi, membuat lawan yang pasangan nomor satu dunia kesulitan. Saya sudah tampil maksimal di usia saya ini, membuat mereka susah payah,” tambah butet.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pendukung Owi/Butet. Di gim pertama pasangan China grogi,” pangkas Butet.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin