Antisipasi El Nino

Agustus Indonesia Diprediksi Alami El Nino, Begini Langkah Bapanas

Fenomena alam El Nino diprediksi bakal melanda Indonesia pada Agustus 2023 dan membuat iklim menjadi lebih kering.

Featured-Image
BMKG selaku otorita penyedia informasi cuaca memprediksi musim kemarau tahun 2023 lebih kering jika dibandingkan tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kondisi La Nina semenjak tiga tahun terakhir (2020 – 2022) yang berdampak pada iklim basah mulai menunjukkan intensitas yang melemah. Foto: bpbd.kulonprogokab.go.id

bakabar.com, JAKARTA - Fenomena alam El Nino diprediksi bakal melanda Indonesia pada Agustus 2023 dan membuat iklim menjadi lebih kering.

El Nino juga berpotensi menyebabkan kekeringan dalam waktu lama, kebakaran hutan dan lahan yang berdampak pada turunnya produksi pertanian dan pertambangan, termasuk berkontribusi terhadap inflasi.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengaku telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi dampak terburuk dari fenomena alam tersebut.

"Ada dua posisi sebenarnya. Pertama, dari sisi hulu, mereka (Kementan dan Kemenperin) harus meningkatkan kemampuan produksi," ungkapnya saat ditemui, di kantor Kemendag, Kamis (27/4).

Baca Juga: El Nino Diprediksi Agustus, Luhut Minta Semua Pihak Bersiap

Kemudian, dari sisi hilir, Bapanas akan melakukan penguatan stok serta penguatan cadangan pemerintah. "Artinya begini, dalam UU pangan nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan jelas menyebutkan bahwa pemerintah harus memilki cadangan pangan yang kuat," lanjutnya.

Untuk itu, dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan, termasuk minyak goreng, Bapanas telah memandatkan Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut.

"Cadangan itu akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan maupun harga," ungkapnya.

Selain itu, Bapanas juga memperkuat Bulog dan ID Food dalam hal distribusi minyak goreng. "MinyaKita maupun minyak curah," jelasnya.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Pangan Beras, Bapanas: Realisasi Capai 71 Persen

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak, termasuk kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, untuk bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino yang diprediksi akan terjadi pada Agustus mendatang.

Luhut menyebut berdasarkan pengalaman tahun 2015 yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, kebakaran hutan dan lahan yang berdampak pada turunnya produksi pertanian dan pertambangan hingga kontribusinya terhadap inflasi.

"Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk 8 tahun lalu tidak terulang kembali," ujar Luhut pandjaitan, Kamis (27/4).

Setidaknya sejak saat itu, menurut Luhut, pemerintah telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino.

Editor
Komentar
Banner
Banner