bakabar.com, MARABAHAN – Agar ramah untuk warga disabilitas, Mal Pelayanan Publik (MPP) di Barito Kuala akan segera direvitalisasi.
Diluncurkan sejak 2019, MPP Batola berada di lantai dua Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Terdapat sekitar 21 layanan yang diberikan kepada masyarakat, di antaranya perizinan, KTP elektronik, akte kelahiran, pendaftaran dan konsultasi BPJS, kartu pencari kerja, pemasangan PDAM, serta konsultasi dan pembayaran pajak.
Pendirian MPP juga mendapat apresiasi tinggi dari Ombudsman, karena Batola dianggap sudah melakukan lompatan yang jauh dalam inovasi pelayanan publik.
Kendati demikian, MPP masih memiliki sejumlah kekurangan. Di antaranya ketiadaan akses jalan untuk warga disabilitas seperti jalur kursi roda.
Situasi inilah yang kemudian dibahas bersama oleh Bupati dan Wakil Bupati Batola beserta jajaran di Pendopo Bahalap, awal pekan tadi.
Lantas berdasarkan hasil studi banding dan arahan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), MPP Batola direkomendasikan dipindah ke lantai dasar.
“Atas arahan Kementrian PAN-RB demi memudahkan warga disabilitas, MPP selayaknya mengusung kemudahan akses sebagai perhatian utama,” papar Aberar, Kepala DPMPTSP Batola.
Pemindahan itu dianggap lebih sesuai, mengingat ketersediaan anggaran tak mencukupi untuk menempatkan lift.
“Anggaran yang sementara disiapkan untuk rehabilitasi fisik sebesar Rp1,750 miliar,” sahut Saberi Thanor, Kepala Dinas PUPR.
Sembari penyelesaian renovasi Kantor Disdukcapil, MPP direncakan dipindah sementara ke Kantor DPMPTSP di Jalan Jenderal Sudirman Marabahan.
“Sedangkan DPMPTSP untuk sementara dipindahkan ke gedung Satpol PP,” sahut Wakil Bupati H Rahmadian Noor.
Direncanakan hasil pembahasan itu diserahkan ke Kementerian PAN-RB, Kamis (27/1), setelah proses lelang selesai. Sedangkan renovasi direncanakan dimulai April hingga Agustus 2022.
Diharapkan MPP yang baru dapat diresmikan akhir Oktober 2022, atau sebulan sebelum Hj Noormiliyani AS dan Rahmadian Noor menyelesaikan periode kepemimpinan.
“Hal lain yang menjadi catatan adalah desain interior MPP agar lebih menonjolkan kekhasan Batola,” tambah Noormiliyani.
“Juga menyertakan wastafel, tempat berwudu yang terpisah dari toilet, kantin, dan fasilitas lain,” pungkasnya.