bakabar.com, JAKARTA – Pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, di depan gedung DPR RI menuai kecaman sejumlah pihak. Ade Armando dilucuti dan dikeroyok massa hingga babak belur.
Aksi pengeroyokan itu terjadi pada hari Senin (11/4), saat Ade Armando datang ke tengah-tengah massa demonstran. Tapi rupanya, demo mahasiswa itu disusupi kelompok-kelompok perusuh.
Klaster Tersangka Pengeroyokan
Polda Metro Jaya bergerak cepat menyelidiki kasus pengeroyokan kepada dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Dua pelaku pengeroyokan ditangkap kurang dari 24 jam tindakan itu terjadi.
“Polda Metro Jaya telah berhasil identifikasi terhadap pelaku pemukulan dan pengeroyokan kepada Ade Armando. Ada 6 orang kita identifikasi sebagai pelaku pemukulan dan pengeroyokan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya.
“Tim dari Polda Metro dan Ditkrimum telah berhasil menangkap dua orang pelaku,” ujar Zulpan, kutip Detik.com.
Setelah menangkap Muhammad Bagja dan Komar, polisi menangkap Dhia Ul Haq di sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangsel pada Rabu (13/4) dini hari. Dhia Ul Haq adalah orang yang pertama kali memukul Ade Armando.
“Polda Metro Jaya menangkap pelaku ketiga terkait kasus pemukulan dan pengeroyokan ini atas nama Dhia Ul Haq yang bersangkutan kita tangkap lokasi tepatnya di Pondok Pesantren Yayasan Al Madad, Serpong, Tangerang Selatan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam konferensi pers, Rabu (13/4).
Klaster Tersangka Provokator
Selain menangkap tersangka pengeroyokan Ade Armando, polisi juga telah menangkap provokator. Salah satunya adanya provokasi dari Arif Ferdini Wibowo.
Pria asal Kramat, Senen, Jakarta Pusat ini menyebarkan video yang menyebutkan bahwa Ade Armando telah meninggal dalam pengeroyokan.
“Kita tangkap juga Arif Ferdini. Ini yang sebar provokasi Ade Armando sudah mati,” ujar Zulpan.
Polisi mengungkapkan Arif Ferdini telah melakukan penghasutan dan provokasi. Dia juga dituduh menyebarkan hoax terkait Ade Armando.
Sebelumnya, video Arif Ferdini ini memang viral di media sosial. Dalam video singkat, Arif Ferdini menyatakan Ade Armando telah meninggal dunia dan polisi menembaki massa.
“Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi,” ujar Arif dalam video itu.