bakabar.com, KANDANGAN - Supian, lelaki 62 tahun itu tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya saat kedatangan tim ACT-MRI Kalsel.
Mereka mengantarkan paket bantuan pangan untuknya dan 49 warga lain di Desa Karang Bulan, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sabtu (11/10) lalu. Senyum menghiasi wajahnya.
"Selama kebakaran lahan, Saya sangat sering menghirup asap, saat malam juga susah tidur, tidak nyenyak karena rasa sesak di dada," jelas Supian.
Kedatangan tim ACT - MRI Kalsel memang dalam rangka respon terhadap dampak kebakaran hutan dan lahan masih melanda Kalimantan Selatan.
Desa Karang Bulan menjadi salah satu wilayah terdampak cukup parah hingga pekan kedua Oktober.
Supian mengingat kembali kejadian terparah yang pernah Ia alami. Supian pernah terkepung api.
"Saya berusaha memadamkan sendirian menggunakan alat seadanya, seperti alat penyemprot hama tapi tetap tidak padam," tuturnya.
"Terima Kasih ACT, sudah membantu kami," ucap Supian.
Selain mendapatkan paket pangan, warga juga mengikuti layanan kesehatan gratis. Penerima manfaat
sendiri berasal dari 6 Desa di Kecamatan Kalumpang, yaitu Desa Kalumpang, Desa Balantih, Desa Karang Bulan, Desa Bagu Tanggul, Desa Balimau dan Desa Karang Paci.
Kegiatan berlangsung di halaman kantor Desa Karang Bulan dan dihadiri oleh Camat Kalumpang H Syamsuddin serta Kepala Desa Karang Bulan Abdullah.
"Terima kasih atas kepedulian yang diberikan untuk warga kami, paket pangan dan konsultasi layanan kesehatan yang diberikan ini sangat bermanfaat untuk warga," ucapnya.
Koordinator program ACT Kalsel M Budi Rahman Wahid menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan amanah dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), organisasi nirlaba yang dibentuk tahun 2006 oleh Pemerintah Republik Indonesia bersama komunitas internet Indonesia.
"PANDI melalui ACT ingin hadir menunjukkan rasa kepeduliannya untuk warga terdampak asap akibat karhutla, khususnya di Kalimantan Selatan," terangnya.
Budi menyampaikan bahwa meskipun kondisi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan sudah berkurang, namun dampak paparan asap harusnya menjadi perhatian semua pihak.
"ACT insyaallah masih hadir dengan program-program pemulihan yaitu pembagian nutrisi dan paket pangan serta aksi cuci hidung," ucap Budi.
Budi berharap dengan aksi-aksi tersebut masyarakat jadi lebih memahami bagaimana penanganan pascabencana asap yang setiap tahun melanda Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Bagi 4.000 Masker Gratis, ACT Kalsel Komitmen Tangani Dampak Karhutla
Baca Juga: MRI-ACT Tanah Bumbu Bersama Puskesmas Pulau Tanjung Sosialisasikan Bahaya ISPA
Baca Juga: Kurangi Resiko ISPA, ACT Ajarkan Cuci Hidung untuk Warga Sampit
Baca Juga: Kirimkan Ribuan Ton Bantuan Logistik, ACT Siap Layani Korban Kabut Asap
Baca Juga: Asap Makin Pekat, ACT Kalsel Bagikan Masker
Editor: Fariz Fadhillah