bakabar.com, JAKARTA – Kedatangan bulan Muharram pada setiap tahun qomariyah menjadi momen penting bagi setiap muslim.
“Untuk membangun semangat dan harapan baru bagi peningkatan kualitas hidup beragama dan bermasyarakat, karena pada bulan tersebut adalah bulan yang paling utama setelah bulan Ramadhan, di mana pada bulan Muharram terdapat banyak fadhliah,” kata Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur, KH Abdul Nashir Fattah.
Oleh karenanya, dalam rangka menyambut dan menyemarakkan bulan Muharram 1442 Hijriah adalah dengan cara memperbanyak amaliyah, dan bacaan fadhilah.
Berikut ini amaliyah-amalaiyah yang disunnahkan dilakukan di bulan Muharram, seperti dikutip dari kitab Kanzu an-Najâh wa as-Surûr fi alAd’iyah Allati Tasra’u as-Surûr, karya Syaikh Abdul Hamid Muhammad ‘Ali Quds. Shahîh Muslim, karya Al-Imam Abu alHusain Muslim bin al-Hajjaj alQusyairi al-Naisaburi. Tanbîhu al-Ghâfilîn, karya Nashr bin Muhammad bin Ibrahim alSamarqandi. Al-Majâlis, Ibnu al-Jauzi, antara lain:
1. Puasa pada akhir bulan Dzulhijjah (akhir tahun Hijriah)
dengan niat:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﺳُﻨَّﺔً ﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟﻰَ
Artinya: “Saya niat puasa sunnah besok karena Allah Ta’ala”.
Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu alaihi wasallam:
Ibnu Hajar menyebutkan sebuah hadits dari Hafshah: “Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di akhir hari bulan Dzulhijjah dan awal bulan Muharram maka Allah menjadikan puasa itu sebagai penghapus dosa (kafarat) 50 tahun. Dan puasa sehari di bulan Muharram pahalanya seperti puasa 30 hari (satu bulan),”.
2. Setelah sholat Ashar membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali, yaitu sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang. Semoga rahmat Allah tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, beserta keluarganya, dan para sahabat beliau. Ya Allah wahai Tuhan kami, segala amal yang aku lakukan pada tahun ini (yang telah silam), dari hal-hal yang Engkau larang kepadaku, lalu aku tidak bertaubat, sedangkan Engkau tidak meridhoinya, dan Engkau tidak melupakannya, dan menyantuni atasku sesudah kekuasaan-Mu atas siksa-siksa padaku. Engkau menyeru aku bertaubat darinya sesudah aku lakukan durhaka pada-Mu. Perkenankanlah Engkau mengampuni aku. Dan segala apa yang aku lakukan di dalamnya dari hal-hal yang Engkau ridhoi, dan Engkau telah menjanjikan pahala kepadaku, maka aku memohon kepada-Mu ya Allah Dzat yang Mulia, hai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, hendaklah Engkau terima dariku, janganlah Engkau memutuskan harapanku dari rahmat-Mu hai Dzat Yang Mulia. Shalawat dan salam, tetapkanlah pada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau,”.
3. Amaliah yang biasa dilakukan pada malam tanggal 1 Muharram adalah sebagai berikut:
a. Pada malam awal tahun atau malam tanggal 1 Muharram setelah shalat Maghrib dan ba’diyah Maghrib, membaca ayat kursi sebanyak 360 kali.
b. Tiap-tiap membaca ayat kursi dimulai dengan membaca basmalah.
c. Setelah selesai membaca ayat kursi lalu membaca doa awal tahun sebanyak tiga kali, sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat Allah tercurah kepada junjungan kami dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabat beliau. Wahai Allah, Engkaulah Dzat yang abadi, yang terdahulu, yang mula-mula. Atas anugerah-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang dijadikan pegangan, inilah tahun baru telah datang. Kami mohon kepada-Mu pemeliharaan selama tahun ini dari setan, sahabat-sahabat, dan pasukannya. Dan pertolongan-Mu untuk melawan nafsuku ini yang selalu mengajak kepada kejahatan, serta sibukkanlah (aku) dalam melakukan amal yang dapat mendekatkan diriku kepada-Mu sedekat-dekatnya, Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Shalawat dan salam, tetapkanlah pada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabat beliau,”.
“Membaca ayat kursî dan basmalah serta diakhiri dengan do’a tersebut mempunyai hikmah yang besar. Insya Allah orang yang mengamalkannya akan terjaga dari hal-hal yang tidak menyenangkan dalam tahun itu, dan terjaga dari syaithan. Bacaan tersebut merupakan benteng yang sangat kokoh,” terangnya. (Okz)
Editor: Syarif