Musim Haji 2023

5 CJH Jatim Batal ke Tanah Suci karena Sakit Jiwa hingga Meninggal Dunia

5 CJH asal Jatim batal berangkat ke Tanah Suci. Beberapa diantaranya mengalami sakit, sementara satu jemaah meninggal dunia.

Featured-Image
Sebanyak 5 jemaah haji asal Jatim batal berangkat (24/5). Foto: apahabar.com/HanaaSeptiana

bakabar.com, SURABAYA - Sebanyak 5 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Jatim batal berangkat ke Tanah Suci sampai dengan hari ini, Rabu (24/5). Penyebabnya adalah ada yang sakit dan meninggal dunia.

Dari catatan Kemenag Jatim, Asrama Haji Embarkasi Surabaya, mereka telah menerima 3 kloter atau setara dengan 1.335 CJH sejak kemarin (23/5) hingga siang hari ini (24/5). Namun, ada 5 CJH asal Surabaya dan Bangkalan yang batal berangkat ke tanah suci sampai hari ini.

Mereka yang batal berangkat adalah CJH atas nama Kiwau, Ali, Nurida, Karim dan Wasik. Seorang di antaranya batal berangkat karena meninggal dunia, 3 orang sakit, dan 1 orang mengundurkan diri karena gangguan kejiwaan.

Baca Juga: 5 Calon Jemaah Haji Asal Batam Batal Berangkat ke Tanah Suci

Jemaah haji yang meninggal dunia adalah Moh Kiwau asal Surabaya. Dia meninggal sebelum berangkat ke asrama haji kemarin. Sementara 3 orang lainnya batal karena sakit yang memiliki risiko tinggi.

“Tiga orang yang sakit itu sudah sampai Asrama Haji, tapi setelah diperiksa dokter tidak bisa berangkat karena sangat berisiko tinggi," kata Ketua Tim Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Jemaah Haji Reguler Kanwil Kemenag Jatim, Farmadi Hasyim di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Sedangkan 1 CJH lainnya terindikasi mengalami gangguan kejiwaan dan sedang kambuh. Sehingga harus dibawa pulang keluarga dan batal berangkat haji. 

Baca Juga: Menag Yaqut: Jemaah Haji Dilarang Bawa Atribut Politik!

Dirut RSU Haji Surabaya, dr Herlin Ferliana menyampaikan bahwa ada sejumlah tahapan kesehatan yang harus dilalui CJH sebelum dinyatakan siap berangkat. Pertama, tiap CJH akan diperiksa kesehatannya saat sampai di Asrama Haji. 

Jika petugas kesehatan menyatakan CJH sakit dan harus dirawat, maka keberangkatannya ditunda terlebih dahulu. CJH akan diberangkatkan jika kondisi kesehatannya sudah membaik.

“Kami bawa ke RSU Haji dulu, dirawat di sana sampai memungkinkan berangkat,” kata dr Herlin.

Baca Juga: Kemenag: 385 Jemaah Haji Kloter Pertama Diberangkatkan Malam Ini

CJH yang sudah sehat, namun memiliki risiko tinggi akan diberi rekomendasi untuk pendampingan selama beribadah. Namun, CJH bisa batal berangkat jika hasil observasi dokter tidak memungkinkan untuk berangkat. 

“Kalau kondisinya sangat mengkhawatirkan ya kami tidak merekomendasikan untuk tetap berangkat,” pungkas dr Herlin.

Editor


Komentar
Banner
Banner