Hot Borneo

400 Prajurit Yonif 623/BWU Diberangkatkan ke Perbatasan RI-Papua Nugini

Sebanyak 400 orang prajurit dari Yonif 623/Bhakti Wira Utama (BWU), terpilih menjadi bagian Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Papua.

Featured-Image
Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini dilepas Danrem 101/Antasari dan Gubernur Kalsel. Foto: Adpimprov Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU – Sebanyak 400 orang prajurit dari Yonif 623/Bhakti Wira Utama (BWU), terpilih menjadi bagian Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Papua.

Selama 12 bulan kedepan, mereka akan bertugas di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini.

Mereka dijadwalkan berangkat ke wilayah penugasan, Senin (27/3), menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Sebelumnya mereka dilepas melalui upacara khusus di Lapangan Wiratama Mako Yonif 623/BWU Sungai Ulin, Banjarbaru, Minggu (26/3).

Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Rudi Puruwito, dan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor, juga hadir dalam upacara tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Sahbirin juga memberikan motivasi kepada semua prajurit dari Kalsel yang diberangkatkan ke Papua.

"Bertugas dalam Satgas Pamtas merupakan sebuah kebanggaan, karena tidak semua prajurit bisa mendapatkan kesempatan dan kepercayaan ini," papar Sahbirin.

"Kesempatan ini semestinya bisa menjadi motivasi dalam memberikan hal terbaik untuk bangsa dan negara, sekaligus kebanggaan dalam keluarga, kesatuan dan masyarakat," sambungnya.

Seluruh prajurit yang berangkat diwajibkan melaksanakan tugas pokok Kodim dan Koramil melalui kegiatan Binter dan Komsos Kreatif.

Selain mendukung pengamanan dalam rangka percepatan pembangunan, juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam penyediaan pelayanan dasar dan pendidikan.

Adapun daerah yang akan menjadi tanggung jawab Satgas Pamtas Yonif 623/BWU berada di Kabupaten Sorong Selatan dan Tambrauw di Provinsi Papua Barat.

"Kami juga sangat berharap agar tidak terjadi pelanggaran sekecil apapun dalam setiap menjalankan tugas," tegas Sahbirin.

"Makanya kami mengingatkan kepada semua prajurit agar jangan sampai lupa berdoa kepada Tuhan. Pun kami bersama keluarga juga tidak akan lelah mendoakan yang terbaik," imbuhnya.

Sementara Brigjen TNI Rudi Puruwito berpesan kepada seluruh prajurit untuk selalu siaga, ketika menginjakkan kaki di tanah Papua.

"Semua waktu digunakan untuk siaga dan semua tempat jangan disepelekan. Juga jangan pernah melakukan kegiatan di luar tugas," demikian pesan Rudi.

Editor


Komentar
Banner
Banner