Religi

4 Jenis Puasa yang Bisa Dikerjakan di Bulan Syawal, Apa Saja?

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal. Selain itu, ada beberapa puasa yang bisa dikerjakan di bulan Syawal, berikut p

Featured-Image
Ilustrasi puasa Syawal. Foto: Nusadaily.

bakabar.com, BANJARMASIN - Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal. Selain itu, ada beberapa puasa yang bisa dikerjakan di bulan Syawal, berikut penjelasannya.

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq mengatakan, Rasulullah SAW memotivasi umatnya untuk melakukan puasa-puasa sunah.

Antara lain puasa enam hari di bulan Syawal, puasa pada Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang diharamkan perang, yakni Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab), puasa Ayyamul Bidh, puasa Nabi Dawud, puasa Senin dan Kamis.

Di antara puasa tersebut, berikut puasa sunah yang bisa dikerjakan di bulan Syawal:

1. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Puasa enam hari di bulan Syawal ini diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari RA, bahwa Nabi SAW bersabda,

ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِنًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدِّهْرِ

Artinya:"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka seakan-akan dia berpuasa setahun." (HR Al-Jamaah, selain Al-Bukhari dan An-Nasa'i)

Dalam hal ini, Abdurrahman Ahmad dalam buku 12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun menjelaskan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal ini dapat menyempurnakan pahala puasa setahun penuh.

Puasa Syawal juga dapat diibaratkan sebagai salat sunah Rawatib Qabliah dan Ba'diah yang menyempurnakan kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada salat-salat fardhu.

Karena pada hari kiamat kelak amalan fardhu akan dapat disempurnakan dengan amalan-amalan sunah.

2. Puasa Hari Senin dan Kamis

Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau paling banyak berpuasa di hari Senin dan Kamis. Ketika ditanya (alasannya) beliau menjawab,

"Sesungguhnya amal-amal itu diajukan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali Mutahajirin (dua orang yang bermusuhan)." (HR Ahmad dengan sanad yang shahih)

Ubaidurrahim El-Hamdy dalam buku The Miracle Of Puasa Senin Kamis, turut menjelaskan mengenai alasan puasa hari Senin dan Kamis yang bisa mempertebal keimanan dan mendekatkan orang yang melaksanakannya dengan Allah SWT.

Dengan membiasakan diri berpuasa hari Senin dan Kamis, merupakan tanda diterimanya amal perbuatan seorang hamba saat melaksanakan amaliah di bulan Ramadan.

Jika Allah SWT menerima amalan muslim, maka Dia akan memberikan petunjuk kepadanya untuk mengerjakan amal saleh setelahnya.

Puasa hari Senin dan Kamis juga menjernihkan pikiran orang yang melaksanakannya. Dengannya, ia akan lebih khusyuk dan tenang dalam melaksanakan ibadah-ibadah lainnya, khususnya salat lima waktu.

3. Puasa Ayyamul Bidh

Ahmad Syahirul Alim dalam buku Rahasia Puasa Sunah, menjelaskan mengenai ketentuan puasa Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh adalah pertengahan bulan-bulan Qomariyyah yaitu tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyyah. Tepatnya pada saat lingkaran cahaya bulan terlihat sempurna atau yang disebut dengan bulan purnama.

Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabatnya untuk berpuasa di ketiga hari ini.

أَوْصَانِي حَبيبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بثلاث لن أدعَهُنَّ مَا عِشْتُ بِصِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وبأن لا أنام حَتَّى أُوتز

Artinya:"Kekasihku Rasulullah SAW berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup; berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat Dhuha, dan tidak tidur sampai aku salat Witir." (HR Bukhari dari Abu Darda)

4. Puasa Nabi Dawud

Puasa yang bisa dikerjakan pada bulan Syawal lainnya adalah puasa Nabi Dawud. Puasa ini dikerjakan dengan sehari puasa, sehari berbuka. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّه صَيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّه صَلَاةُ دَاوُدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَهُ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.

Artinya:"Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud, dan shalat paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiganya dan beliau tidur lagi seperenam malam. Beliau puasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari.'" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Editor


Komentar
Banner
Banner