pilpres 2024

4 Jagoan Partai Buruh di Pilpres 2024: Ada Najwa Shihab hingga Mahfud MD!

Partai Buruh mengusung empat jagoannya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

Featured-Image
Najwa Shihab dijagokan Partai Buruh di kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Foto: Bintang.com

bakabar.com, JAKARTA - Partai Buruh mengusung empat jagoannya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

Menariknya, salah satu yang diusung oleh partai baru mekar tersebut adalah Najwa Shihab. 

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, partainya memiliki empat nama kandidat untuk dicalonkan dalam kontestasi Pilpres 2024.

Selain Najwa yang notabene bukan dari partai politik, ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

Sedang nama-nama yang direkomendasikan sebagai calon wakil presiden, antara lain Arsjad Rasjid (Ketua Umum Kadin Indonesia), dan Said Iqbal atau dirinya sendiri. 

"Permintaan konstituen partai," jelas Said mengenai alasan partainya mengusung dirinya sebagai cawapres, Sabtu (11/2).  

Presiden Partai Buruh Said Iqbal
Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat Konsolidasi Partai Buruh di Jakarta, Sabtu (11/2). bakabar.com/Andrey

Sementara mengenai alasan partainya mendukung Ketua Kadin Arsjad Rasjid sebagai cawapres meski berlatar belakang pengusaha adalah tak lain visi Arsjad yang ingin mensejahterakan kaum buruh. 

Ia mencontohkan Arsjad setuju dengan kebijakan upah buruh, meminta sistem outsourcing lebih berkeadilan, hingga membangun dialog dengan buruh. "Mungkin langkah seperti itu-lah yang dinilai partai sebagai keseimbangan, jalan tengah," kata dia.

Lantas mengapa tidak ada nama Prabowo Subianto?

Partai Buruh rupanya enggan mengusung sang ketua Partai Gerindra sekaligus menteri pertahanan tersebut.

Sekalipun, Prabowo termasuk salah satu capres terpopuler yang menduduki 3 besar bakal capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi menurut banyak lembaga survei.

Said Iqbal beralasan partainya tidak mengusung Prabowo karena kecewa atas sikap Gerindra selaku partai parlemen yang menyetujui pengesahan UU Omnibus Law tentang Cipta Kerja.

"Kami kecewa berat dengan Pak Prabowo, terutama fraksi partainya mengesahkan UU Ciptaker, padahal partainya dulu didukung oleh kelompok buruh," ujarnya mengakhiri.

Editor


Komentar
Banner
Banner