apahabar.com, JAKARTA - Perayaan Hari Pekerja Perempuan Lajang ini adalah apresiasi untuk semua perempuan lajang atau single yang sudah bekerja dengan baik.
Setiap tanggal 4 Agustus Amerika merayakan Hari Perempuan Pekerja Lajang. Dikutip dari National Day, kontribusi perempuan dalam lapangan kerja sudah mulai terjadi sejak awal abad ke-20. Mereka bekerja dengan baik bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tapi juga pemberdayaan.
Dulu, pekerja perempuan kerap mengalami diskriminasi karena gender, digaji lebih rendah dari laki-laki, dan kerap diperlakukan tidak adil.
Pembedaan perlakuan akhirnya memunculkan protes. Dari sporadis hingga akhirnya protes besar. Demonstran yang mayoritas perempuan belum menikah atau lajang itu mulai menuntuk keadilan dan kesetaraan. Protes itu juga dibarengi dengan protes agar perempuan juga memiliki hak yang setara dengan laki-laki di bidang sosial dan politik.
Baca Juga: Taliban Afghanistan Perintahkan Tutup Ribuan Salon Perempuan
Melalui gerakan besar tersebut, maka sejak tahun 1920, para pekerja perempuan mendapatkan hak yang setara untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya. Mereka juga mendapatkan hak perlindungan dalam pekerjaan dan bekerja, dan memiliki hak pilih dalam politik.
Tahun 2006, Barbara Payne, seorang perempuan pekerja yang masih single melihat kejanggalan dalam penetapan hari libur. Sebab, di Amerika berlaku hari libur khusus untuk Hari Ayah, lalu ada Hari Ibu, dan bahkan ada Hari Pertemanan. Namun tak ada yang menetapkan libur atau Hari Nasional untuk perempuan single yang bekerja.
Barbara lalu menginisiasi teman-temannya dan membentuk jaringan Pekerja Perempuan Lajang. Afiliasi kelompok pekerja perempuan ini lalu menetapkan tanggal 4 Agustus sebagai Hari Pekerja Perempuan Lajang Nasional.
