Pemilu 2024

'Senjata' Anies Rebound Ganjar dan Prabowo

Pengamat Politik Universitas Nasional, TB Massa Djafar melihat Anies Baswedan sebenarnya memiliki strategi khusus untuk mendongkrak elek

Featured-Image
Anies Baswedan tak bisa hanya bergantung pada hasil survei. apahabar.com/Aditama

bakabar.com, JAKARTA - Elektablitas Anies Baswedan selalu nomor buncit. Eks gubernur DKI Jakarta itu kalah bersaing dengan Prabowo dan Ganjar dalam berbagai laporan lembaga survei.

Pengamat Politik Universitas Nasional, TB Massa Djafar melihat Anies Baswedan sebenarnya memiliki cara atau strategi khusus untuk mendongkrak elektabilitasnya.

"Ada banyak cara untuk meningkatkan elektabilitas Anies. Anies itu bisa membangun kesepahaman politik dalam bentuk kontrak politik," ujarnya pada bakabar.com, Minggu (27/8).

Baca Juga: Elektabilitas Anies Anjlok, Analis: Upaya Memecah Internal Koalisi

Hal itu disebutnya sebagai salah satu cara Anies untuk melakukan rebound tanpa harus mendeklarasikan nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) dalam waktu dekat.

"Selama ini, dukungan suara itu diberikan secara gratis oleh masyarakat pendukung, tinggal bagaimana membuat suara dukungan itu menjadi nyata," jelasnya.

Baca Juga: Sambangi SBY, Anies Lapor Hasil Pertemuan NasDem dan Elektabilitas yang Anjlok

Jika Anies berhasil melakukan kontrak politik tersebut, menurutnya akan lebih efektif dibanding bergantung pada angka-angka survei.

Misalnya, Anies lebih bisa menjalnin kontrak politik dengan kaum petani, nelayan, buruh, pelaku UMKM, atau rakyat yang di wilayah-wilayahnya tidak dapat perhatian.

"Jika Anies berhasil melakukan itu, ini bisa jadi tradisi baru dalam politik keterwakilan, jadi rakyat tidak diiming-imingi dan berhenti pada kampanye-kampanye tapi harus dilaksanakan," lanjutnya.

Baca Juga: Politik Sepekan: Anies Soroti KM 171 hingga Kisruh Food Estate Jokowi

Langkah mendengar dan mewujudkan aspirasi rakyat yang tertinggal bisa menjadi semacam senjata bagi Anies mengingat cara berpolitik elite saat ini masih menggunakan metode manipulasi. Cara yang hanya memberikan janji-janji kosong.

"Jadi para pemegang keputusan tidak perlu berpegang sepenuhnya kepada hasil survei, apalagi dengan hasil survei yang tidak jelas kredibilitas dan memiliki tendensi yang tinggi," pungkasnya.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menebar curiga terhadap hasil survei Anies yang terus menerus berada di posisi ketiga. Di sisi lain, Demokrat terus mendesak Anies untuk mendeklarasikan nama bakal calon pendampingnya guna mengejar balik ketertinggalan hasil survei.

Editor


Komentar
Banner
Banner