Saat jarum jam menunjukkan pukul 03.00, pemilik memberitahu ke ketiganya jika warung akan tutup.
Saat ditegur, salah satu dari mereka menyiramkan air dari gelas yang berisi minuman keras tradisional jenis tuak ke Raudah.
“Mereka marah ketika diminta pulang karena warung akan ditutup,” ujar Taufik.
Raudah merupakan salah seorang pelayan warung. Saat itu, kebetulan Hendri Jaya suaminya datang menjemput.
Melihat istrinya disiram, Hendri lantas mendatangi ketiganya.
“Ketiganya tidak pakaian dinas,” ujar Taufik.
Cekcok terjadi. Salah satu dari ketiganya keluar dan kembali dengan senjata api laras panjang. Hendri tertembak di bagian perut dan paha kanan.
Pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu mengembuskan napas terakhirnya di RS Andi Abdurrahman Noor sekitar pukul 05.00.
Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru kaliber 5.56. Ada indikasi jika pelaku bukan warga sipil.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan Kodim 1022/Tanah Bumbu dan mengamankan ketiganya.
“Sudah kami tahan, semua prajurit yang ada di TKP dalam penyidikan,” ujar Taufik.
Pun dengan senjata api yang dibawa para pelaku. Masih dalam penyidikan polisi militer.
“Satu senjata api laras panjang sudah kami amankan,” ujarnya.
Dilengkapi oleh Syahriadi