bakabar.com, BANJARMASIN – Wacana Pembangunan Bandara Kelas Menengah di Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel dipastikan akan terus berlanjut.
Bahkan, studi kelayakan pembangunan bandara sendiri sudah masuk ke Kementerian Perhubungan RI.
“Kajian dari Kemenhub RI akan dilaksanakan pada 2021,” ucap Anggota Komisi V DPR RI Rifqinizamy Karsayuda kepada bakabar.com, Sabtu (24/10) siang.
Pembangunan bandara kelas menengah ini akan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Kendati demikian, Rifqinizamy belum bisa memperkirakan besaran dana yang akan dikucurkan demi merealisasikan mega proyek tersebut.
“Masih belum saya cek. Namun untuk pembebasan lahan merupakan wewenang pemerintah kabupaten,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rifqinizamy Karsayuda telah memasukkan studi kelayakan pembangunan bandar udara menengah itu ke Kemenhub RI.
Politisi PDI Perjuangan ini masih menunggu hasil dari studi kelayakan terkait kelanjutan pembangunan bandara itu.
“Setelah studi kelayakan, baru ketahuan lanjut atau tidak,” beber Ketua DPP HKTI Kalsel ini.
Jika memang lanjut, maka akan dibuat masterplan dan detail engineering desain (DED).
Dengan adanya bandara di Banua Anam, maka akses menuju pariwisata akan terbuka lebar.
Terlebih, dengan adanya penerbangan langsung atau direct flight dari Barabai menuju Balikpapan, Jakarta, dan Surabaya.
Sementara, pihak Pemkab HST akhirnya buka suara terkait wacana pembangunan bandara kelas menengah di Banua Anam.
“Kita menyambut baik gagasan pembangunan bandara kelas menengah di Banua Anam. Namun saat ini kurang respons karena adanya Pandemi Covid-19,” ucap Berry Nahdian Furqon kepada bakabar.com, belum lama tadi.
Saat ini, semua perhatian dan kegiatan lebih terfokus pada penanganan Covid-19.
Bahkan, sampai terjadi refocusing anggaran sebesar 50 persen untuk penanganan virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.
Tak hanya itu, Pemprov Kalsel juga mendukung penuh wacana pembangunan bandara skala menengah di Banua Anam.
“Benar, kita mendukung,” ucap singkat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira.
Pemprov Kalsel masih menunggu hasil Feasibility Study atau studi kelayakan dari pemerintah pusat sesuai masukan dari Rifqinizamy Karsayuda.
“Sementara kita tunggu hasil FS-nya yang akan dikerjakan pemerintah pusat sesuai dorongan pak Rifqi,” kata Fajar.
Setelah hasil keluar, baru melihat kebutuhan sesuai studi kelayakan tersebut.
“Pada intinya Pemprov Kalsel mendukung penuh sebagai kemudahan akses warga Banua Anam dan menyokong IKN baru,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pembangunan bandara Banua Anam merupakan kebijakan strategis.
Dikarenakan posisinya berada di dekat ibu kota negara baru Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur.
Ide pembangunan itu sudah disampaikan ke Kemenhub RI.