bakabar.com, BANJARMASIN – Keinginan Pemerintah Provinsi Kalsel merealisasikan swasembada daging sapi terus digenjot. Yakni dengan menaikan target Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) di 2020 mendatang.
Jika tahun ini hanya 25 ribu ekor, maka 2020 nanti jadi 50 ribu ekor sapi, dengan target bunting 45 ribu ekor dan target lahir 40.000 ekor.
Sebelumnya, mendorong kinerja program tersebut, Pemprov juga melaksanakan program Gebyar UPSUS SIWAB di Desa Suato Lama, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan selatan (Kalsel), Suparmi mengatakan, pihaknya juga mendorong seluruh sentra-sentra sapi di Kalsel, seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, Banjar, Tapin, dan Barito Kuala, agar bisa merealisasikan Kalsel sebagai sentra sapi.
“Kalsel saat ini masih belum surplus daging sapi, tapi sudah surplus daging putih yakni ayam broiler,” kata Suparmi dikutip bakabar.com dari antara, Senin (18/11)
Kebutuhan daging sapi di Kalsel saat ini terbilang cukup tinggi hingga harus mengimpor dari luar. Lantaran masih perlu disokong sekitar 3 ribu ekor per bulan, sisanya disuplai dari dalam daerah.
Program UPSUS SIWAB ini digalakan agar kebutuhan 3 ribu ekor tersebut bisa dipenuhi sendiri, bahkan diharapkan akan mampu mensuplai provinsi-provinsi lain.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie, pada Gebyar Upsus Siwab mengatakan, Gubernur menargetkan Kalsel akan menjadi daerah penyangga di sektor pangan, khususnya sektor pertanian dan peternakan.
“Sudah ditargetkan pak gubernur bahwa kami akan menjadi daerah penyangga di sektor pangan, khususnya sektor pertanian dan peternakan,” ujarnya.
Di sektor peternakan ungkap Haris, Kalsel saat ini terus berbenah untuk meningkatkan produksi daging sapi.
Beberapa program yang sudah berjalan, tambah dia, jika berhasil nantinya Kalsel akan menuju daerah swasembada sapi.
Program tersebut nantinya tidak semata-mata memenuhi kebutuhan daging sapi secara lokal, tetapi juga akan memenuhi ketersedian secara regional dan nasional, terurama untuk ibu kota baru nantinya.
Peluang menjadi daerah penyangga untuk peternakan dan pertanian untuk ini kota baru sangat terbuka. Mendukung hal tersebut, Pemprov Kalsel sudah melakukan langkah-langkah strategis.
“Beberapa desa di Kalsel sudah menjalankan program Upsus Siwab yang merupakan salah satu program kementerian pertanian,” ujarnya.
Turut hadir juga Bupati Tapin, Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Forkopimda Tapin, para peternak dan pelajar.
Baca Juga:Niat Beli Handphone, Pemuda di Basirih Tewas Dilindas Truck
Baca Juga:Ramai-Ramai Dukung Pembangunan Bandara di Barabai HST
Sumber: Antara
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin