Alasan kedua, kata dia, Brigjend Hasan Basri merupakan figur yang berperan besar memproklamirkan Kalimantan bagian dari Indonesia pada 1949 silam.
Terlebih Brigjend Hasan Basri merupakan pahlawan Nasional.
"Kemudian alternatif kedua, jembatan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Warisan dan pengaruh beliau sudah saya jelaskan ke pak Menteri PUPR,” ucap pemuda asli Barabai, HST tersebut.
Bang Rifqi menjelaskan, karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari menjadi rujukan tidak hanya di Indonesia, namun juga bagi umat Muslim hingga ke mancanegara.
Dalam waktu dekat, ia akan melayangkan surat resmi ke Kementerian PUPR ihwal usulan nama Jembatan Alalak.
Ke depan Kementerian PUPR akan memutuskan penamaan jembatan Alalak ini.
"Jadi jembatan Alalak ini akan segera berubah nama, bukan Jembatan Alalak ataupun Jembatan Basith," tutupnya.