bakabar.com, JAKARTA – Sebanyak 1.000 vaksin monkeypox atau cacar monyet akan diterbangkan ke Indonesia. Menanggapi itu, Ketua Satgas Monkeypox PB IDI – dr. Hanny Nilasari menyebut ada tiga kelompok prioritas penerima vaksin.
"Tentunya vaksin ini harus dibagi dalam kelompok prioritas, yaitu kelompok-kelompok masyarakat yang notabenenya lebih rentan terkena virus," kata Hanny dalam diskusi daring 'PB IDI Update in Monkeypox' di Jakarta, Rabu (21/9).
Mengenai tiga kelompok prioritas penerima vaksin cacar monyet ini, tenaga kesehatan menjadi salah satu kelompok yang didahulukan untuk menerima vaksin tersebut.
Sebab, tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan paling beresiko terpapar. Karena berhadapan langsung dengan pasien terpapar cacar monyet atau Monkeypox.
Hanny menjelaskan jika memprioritaskan vaksin pertama ini kepada Nakes, artinya sama dengan melindungi masyarakat umum.
"Jadi bukan hanya dirinya (terlindungi), melainkan juga melindungi orang lain. Karena Nakes berhadapan dengan pasien ditakutkan menularkan ke yang lain,” jelas Hanny.
Selanjutnya, kelompok kontak tracing, yakni keluarga terdekat yang terpapar virus cacar monyet tersebut. ini menjadi prioritas karena besar kemungkinan virus menyebar melalui kontak fisik.
Namun, perlu diingat untuk kelompok kontak tracing ini, diindikasikan dalam periode tertentu. "dalam waktu sepuluh hari semenjak terkena kontak dengan pasien secara lansung," kata ketua Satgas Monkeypox.
Kemudian, kelompok bisexual atau multipartner sexual menjadi masuk ke dalam tiga prioritas atas 1000 vaksin yang akan datang.
"Ya karena virus ini cepat menyebar melalui kontak fisik (kulit antar kulit), terlebih dari data yang ada 90 persen yang terpapar monkeypox itu dari kelompok bisexual atau multipartner," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia menyampaikan Indonesia akan segera menerima vaksin cacar monyet.
Pasalnya pengiriman vaksin cacar monyet yang diimpor dari Bavarian Nordic, Denmark akan dimulai pada akhir Oktober 2022. Nadia menjelaskan, pengiriman vaksin cacar monyet ini akan dilakukan secara bertahap.
Pada akhir Oktober, sebanyak 1.000 vaksin cacar monyet akan diterbangkan ke Indonesia. “Vaksin monkeypox lagi dipesan, Indonesia kan pesan 2.000 vaksin dari Denmark. Kita datangkan 1.000 dulu, sepertinya pada akhir Oktober,” kata Nadia.
Menurut ketua Satgas Monkeypox vaksin yang akan datang ini sudah melalui uji klinis sehingga tidak lagi diperlukan uji klinis berlanjut. "Sehingga ketika sampai ke Indonesia, Vaksin ini bisa segera kita gunakan," tutupnya.