Bisnis

10 Konglomerat Indonesia Siap Join Megaproyek IKN, Ini Daftarnya!

Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, ada 10 perusahaan besar swasta yang siap berinvestasi di Ibu Kota Nusantara.

Featured-Image
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (tengah) dalam kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (11/8) tadi. Foto Antara/HO-Kementerian Investasi/BKPM

bakabar.com, JAKARTA - Otorita buka data. Sepuluh perusahaan besar swasta yang bakal berinvestasi megaproyek IKN.

Beberapa sudah siap membangun. Sebagian masih negosiasi dan pemilihan lahan.

"Tapi ada yang masih lihat-lihat lapangan, balik lagi mengecek, sebelahnya ternyata jalur hijau," ujar Kepala Badan IKN, Bambang Susantono di Gedung DPR RI, Senin (18/9).

10 konglomerat asal RI tersebut yaitu Sugianto Kusuma bos Agung Sedayu Group, Anthony Salim pemilik Salim Group, Franky Wijaya pemilik Sinarmas, Pui Sudarto pemilik Pulau Intan, Budi Hartono bos Djarum, hingga Wiliam Katuari dari Wings Group.

Kemudian, ada pengusaha TP Rahmat/Boy Thorir bos Adaro, Prajogo Pangestu pemilik Barito Pacific, Eka Tjandra-negara bos Mulia Gorup. Serta, Soeryadjaya bos dari Astra Group.

Di samping itu, pada Bulan September ini juga akan ada beberapa perusahaan hingga instansi yang siap melakukan Groundbreaking di IKN.

Seperti Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang bakal melakukan Groundbreaking pada 21 September mendatang untuk membangun Mall, Hotel, dan Perkantoran.

Sedangkan pada tanggal 22 September, giliran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sekaligus RS Internasional Hermina yang akan melakukan groundbreaking-nya.

Diketahui PSSI akan membangun tepat pelatihannya sepakbola berstandar FIFA. Sedangkan Hermina akan membangun rumah sakit bertaraf internasional.

Lalu, PT Pertamina (Persero) juga telah menyatakan siap melakukan penandatanganan MoU. Pihaknya akan melakukan pembangunan Pertamina Research Center for Sustainable Green Energy pada tanggal 22 September juga.

Target bambang adalah bangunan dari para investor tersebut bisa mulai beroperasi dan dikomersilkan pada tahun 2024 mendatang. Persisnya pada saat pemindahan pusat pemerintahan di tahap awal.

"Groundbreaking itu persyaratannya bagi mereka yang mau melakukan konstruksi, kita prioritaskan mereka (Groundbreaking) akan selesai pada tanggal 17 Agustus 2024, atau pada tahun 2024," pungkas Bambang.

Editor


Komentar
Banner
Banner