Kabar Sepekan

Kabar Sepekan, Bentrok PT GNI hingga Kenaikan Suku Bunga

PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) memberikan pernyataan pasca-bentrokan karyawan yang berujung maut, hingga Bank Indonesia tetapkan kenaikan Suku Bunga Acuan

Komisi III DPR RI meminta kepolisian menggunakan pendekatan restorative dalam penanganan kasus bentrokan maut di smelter PT GNI, Morowali, Sulawesi Tengah.

apahabar.com, JAKARTA – PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) memberikan pernyataan pasca-bentrokan karyawan yang berujung maut. Insiden tersebut terjadi pada 14 Januari 2023.

Selain itu, Bank Indonesia memutuskan menaikan suku bunga BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis point menjadi 5,75%. Berikut sejumlah hal penting yang terjadi dalam sepekan terakhir yang dirangkum oleh apahabar.com.

1. PT GNI Buka Suara Pasca-Bentrokan di Smelter Berujung Maut.

PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) memberikan pernyataan pasca-bentrokan karyawan yang berujung maut. Insiden tersebut terjadi pada 14 Januari 2023 yang berlokasi di area smelter milik PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Pihak Direksi PT GNI bersama dengan aparat hukum, tengah melakukan investigasi terkait kejadian bentrokan yang terjadi antara Warga Negara Asing (WNA) dan juga Warga Negara Indonesia (WNI) atau warga lokal telah merenggut dua korban jiwa.

Selama investigasi berlangsung, perusahaan berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar.

2. Bahlil: Butuh USD 545,3 Miliar untuk Jadikan Indonesia Negara Maju

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkapkan dibutuhkan anggaran sebesar USD 545,3 miliar untuk menjadikan Indonesia dari negara bekembang menjadi negara maju.

Anggran tersebut akan digunakan untuk mendukung proyek hilirisasi pada delapan sektor prioritas yang terbagi lagi menjadi 21 komoditas utama.

Berdasarkan rinciannya, anggran tersebut akan dibagi kepada mineral dan batu bara sebesar USD 427 miliar, minyak dan gas USD 67,6 miliar, serta perkebunan, kelautan, perikanan, kehutanan sebesar USD 5,6 miliar

3. Larangan Ekspor Bauksit Dorong Industrialisasi di Kalbar

Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Prof Eddy Suratman menilai larangan ekspor bauksit pada Juni 2023 mendatang akan mendorong percepatan industrialisasi di Provinsi Kalimantan Barat.

Sejauh ini, industrialisasi di Kalbar terkesan stagnan atau berjalan di tempat. Terbukti dari kontribusi sektor industri yang hanya 16 persen terhadap perekonomian Kalbar. Dengan adanya pelarangan komoditas bauksit, diharapkan industrialisasi di Kalbar bisa meningkat.

Harapannya dengan bauksit dilarang ekspor dan dipaksa hilirisasi kemudian membangun smelter, sehingga bisa memiliki nilai tambah. Melalui hilirisasi industrialisasi di Kalbar bisa berkembang.

4. Bappebti Pastikan Bursa Kripto Diluncurkan Tahun Ini

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan bursa Kripto siap dirilis ke publik sebelum Juni 2023. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Pencapaian target tersebut, diusahakan rampung dalam kurun waktu enam bulan, termasuk penyusunan Peraturan Pemerintah berkaitan dengan peralihan pengawasan kripto ke OJK.

Hal itu sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

Jika regulasi dan pengawasan kripto yang kuat menjadi penting, karena jumlah transaksi dan investor aset digital itu tumbuh sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu menunjukan tingginya minat masyarakat terhadap aset digital, sehingga regulasi dan pengawasan menjadi terhadap aset tersebut menjadi prioritas pemerintah.

5. Bank Indonesia Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

Bank Indonesia memutuskan menaikan suku bunga BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis point menjadi 5,75%. Keputusan tersebut merupakan hasil dari rapat dewan gubernur Bank Indonesia.

Selain itu, suku bunga Deposit Facility juga mengalami kenaikan sebesar 25 basis point menjadi 5 persen. Kemudian untuk suku bunga Lending Facility dinaikan sebesar 25 basis poin menjadi 6,50 persen..