Skandal Setoran Polri

Ramai Beredar Mafia Tambang Libatkan Polisi, IPW Ragu KPK Dapat Menuntaskan Kasus

Indonesia Police Watch (IPW) ragu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin menyelidiki kasus Mafia Tambang di Kalimantan Timur.

KPK menangkap Hakim Agung terkait suap MA. Foto-detikcom

apahabar.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) ragu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin menyelidiki kasus mafia tambang di Kalimantan Timur.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso selaku ketua IPW mengungkapkan alasan keraguannya sangat beralasan. Posisi KPK yang dipimpin sekaligus diketuai Firli Bahuri menjadi penyebab KPK dapat menyelesaikan kasus tersebut. Firli diketahui merupakan pimpinan komisioner KPK dari unsur kepolisian.

“IPW melihat ini seperti menggantang angin karena situasinya dipimpin oleh Firli,” ujar Sugeng saat dihubungi apahabar.com, Selasa (15/11).

Baca Juga: KPK Dalami Informasi Dugaan Korupsi Tambang Ilegal di Kaltim

Baca Juga: Supervisi Kasus Tambang Ilegal Kaltim, ICW: Buktikan, Meskipun Ketuanya Eks Polisi

Sugeng menyamakan kasus mafia tambang dengan kasus pembunuhan Ferdy Sambo. Saat itu KPK tidak banyak bertindak soal kasus suap yang dilakukan Sambo atas kasus pembunuhannya.

“Banyak aduan praktek suap tapi nggak ditindaklanjuti oleh KPK, seperti kasus Sambo yang diangkat oleh LPSK,” tambahnya.

Ia pun mengakui tidak yakin dengan kinerja KPK jika sudah berhadapan dengan Polri. Menurutnya istilah Cicak vs Buaya bisa kembali mencuat jika benar supervisi itu berjalan. Namun keberadaan Firli, imbuh Sugeng, momen Cicak vs Buaya nihil akan kembali terjadi.

“Saya tidak yakin akan adanya penyelidikan yang akuntabel. Apalagi muncul isu cicak vs buaya jilid ketiga,” pungkasnya.