Relax

Semprot Baim Wong Sola Citayam Fashion Week, Ridwan Kamil: Tak Semua Harus Dikomersialkan

apahabar.com, BANJARMASIN – PT Tiger Wong yang dimiliki Baim Wong baru-baru ini mendaftarkan merek Citayam Fashion…

Featured-Image
PT Tiger Wong yang dimiliki Baim Wong baru-baru ini mendaftarkan merek Citayam Fashion Week (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk peragaan busana hingga podcast. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN – PT Tiger Wong yang dimiliki Baim Wong baru-baru ini mendaftarkan merek Citayam Fashion Week (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk peragaan busana hingga podcast.

Namun rupanya hal ini justru menuai kecaman di kalangan masyarakat. Bahkan kabar tersebut juga menghebohkan jagat media sosial dan mendapat atensi negatif dari warganet.

Tidak hanya itu, keputusan Baim Wong ini ternyata juga mengundang perhatian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia pun tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan ayah dari Kiano Tiger Wong itu.

Tanggapan itu Ridwan Kamil sampaikan melalui akun Instagram resmi @ridwankamil.

“Dear Baim Wong dkk, Nasehat saya, tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial” tulis pria yang kerap disapa Emil tersebut melalui akun Instagramnya, Senin (25/7).

Emil juga menyarankan, pendaftaran HAKI ke Kemenkumkam agar dicabut saja.

“Fenomena #CitayamFashionWeek itu adalah gerakan akar rumput organik yang tumbuhkembangnya harus natural dan organik pula. Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda,” sambungnya.

“Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap ada di jalanan. Bukan di sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional. Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture,” tambah Ridwan Kamil.

Ia pun menambahkan agar memberikan para perkumpulan muda-mudi ini kebebasan untuk berekspres.

“Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi. Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu2 di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur. Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka bukan anda,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner