bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana Pemkot Banjarmasin ‘menghidupkan’ kembali Pasar Batuah menemui jalan terjal setelah derasnya gelombang penolakan warga.
Fakta terbaru, rupanya purwarupa megaproyek satu ini sudah dirancang sejak era periode pertama Presiden Joko Widodo sekalipun Pemkot masih akan mengerahkan sumber dana tambahan dari APBD Banjarmasin. Lantas siapa yang akan mengisi pasar baru Batuah pascarevitalisasi?
Gambaran Revitalisasi
Polemik Revitalisasi Batuah Banjarmasin, Anggaran Rp 3,5 M Terancam Melayang
Menilik ke belakang, rencana revitalisasi Pasar Batuah sejatinya baru mencuat pada awal 2022 tadi setelah suara penolakan warga nyaring terdengar.
Pemkot berencana merombak pasar rakyat satu ini lantaran usianya yang sudah mencapai puluhan tahun, dan dianggap jauh dari kesan nyaman dan bersih.
Saat perombakan berlangsung, ratusan warga yang umumnya pedagang bakal direlokasi. Rinciannya, 191 kepala keluarga (KK) dengan 562 jiwa yang tersebar di dua RT sekaligus.
Sebagai gantinya, mereka dibebaskan memilih berdagang di mana saja asalkan pasar tersebut berstatus milik Pemkot Banjarmasin. Juga, mendiami Rusunawa Ganda Maghfirah sementara waktu.
Lantas, bagaimana rancangan daripada proyek revitalisasi senilai lebih Rp3,5 miliar itu? Hasil penelusuran bakabar.com, meski hanya berlantai satu, revitalisasi bakal mengusung konsep modern. Bangunan pasar tradisional akan terintegrasi dengan areal komersil.
Secara terperinci, gambaran eksterior luas total bangunan Pasar Batuah baru yang menggunakan APBN mencapai 720 m2. Dari luasan bangunan memanjang ke belakang tersebut, total 80 pedagang dapat ditampung.
Lebih rinci, sebanyak 28 kios, 32 bak kering dan 20 hamparan. Luas kios dan bak kering dengan ukuran 2×2 m. Sementara areal hamparan pasar sekitar 1,6×2 m.
Belakangan yang media ini ketahui, Rp3,5 miliar dana proyek revitalisasi pasar yang bersumber dari APBN rupanya bukan satu-satunya sumber pendanaan tunggal. Akan ada lagi biaya tambahan revitalisasi pasar yang dikeluarkan dari APBD Banjarmasin, totalnya senilai Rp4,2 miliar.
Dengan Rp4,2 miliar inilah nantinya akan dibangun lagi bangunan seluas 456 m2 secara terpisah. Cukup untuk memuat 44 pedagang tambahan, rincian bangunan ini akan diisi sebanyak 20 bak kering pedagang dan 24 bak basah.
Artinya, secara keseluruhan bakal ada 124 kios pedagang di pasar baru Batuah hasil kolaborasi pemerintah pusat dengan daerah tersebut.
Ukuran kios pun akan disamakan. Pemkot sejatinya ingin agar Pasar Batuah diisi total 116 kios saja. Namun jika dipaksakan, mereka kuatir bentuknya persegi panjang.
"Kalau kita mengolahnya 116, itu nanti wadahnya tidak sempurna, seperti membentuk persegi panjang," tutur Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Ichrom M Tezar, Senin (27/4).
Gambaran lainnya, Pasar Batuah nantinya menetapkan blok. Setiap pedagang sesuai jualannya dijadikan satu bagian. Khusus blok kering bakal ditaruh di depan, menjadi etalase Pasar Batuah.
"Blok basah itu nanti di belakang, nanti dikurung pakai kaca," pungkasnya.
Pasar Baru untuk Siapa?
Saat ini Pasar Batuah didiami oleh sebanyak 191 kepala keluarga yang mana 116 di antaranya adalah pedagang. Secara turun temurun berpuluh tahun lamanya mereka mendiami kampung Batuah yang tanahnya diklaim sebagai aset Pemkot Banjarmasin itu.
Lantas, siapakah yang nantinya mengisi pasar pascarevitalisasi? Ichrom M Tezar menegaskan Pemkot sudah pasti akan memprioritaskan para pedagang lama. Sebab itulah dana APBD dikeluarkan untuk bangunan tambahan.
Ya, bakal ada biaya tambahan dari APBD Banjarmasin. Itu akibat anggaran dari pusat kurang untuk memenuhi kriteria pasar yang diinginkan Pemkot. "Rencananya itu ada 2 dananya, ada dari APBN dan APBD. Separo-separo jadinya," ujar Tezar.
"Kalau dana dari pemerintah pusat itu sudah turun, Pemkot Banjarmasin bisa mengeluarkan dana pendampingan," jelasnya lagi.
Awalnya pembangunan revitalisasi Pasar Batuah akan dilakukan mulai 2022. Namun terpaksa ditunda, akibat adanya penolakan dari warga. Saat ini prosesnya dalam pramediasi oleh Komnas HAM. Diperkirakan selesai awal Juli mendatang.
"Rencananya kalau tidak ada halangan, langsung dikerjakan selama setahun secara bersamaan tapi dipisah gedungnya yang disambung 2023," tuturnya.
Mengenai keputusan pencairan APBD, kata Tezar, semua tergantung Wali Kota Ibnu Sina sambil menunggu kepastian Kementerian Perdagangan. "Karena ‘kan waktunya terlalu mepet ini," ucapnya.
Ia menjelaskan prototipe gambaran Pasar Batuah haruslah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Maka tak salah jika purwarupa tersebut mengusung desain pasar satu lantai layaknya pasar tradisional pada umumnya.
"Kalau bisa sesuai dengan prototipe tapi kalau ada keinginan lain dari Pemda dipersilakan," ujarnya mengulang instruksi Kementerian Perdagangan.
Menurutnya pasar tradisional saat ini hampir sangat jarang tak memakai konsep usungan Presiden Jokowi. Hampir, lanjut dia, seluruh pasar rakyat se-Indonesia menggunakan desain satu lantai.
"Maksudnya menyesuaikan dengan kebutuhan saja dan perkembangan," ucapnya.