Hot Borneo

Kadis PUPR Kotabaru Bikin Kontroversi, Sebut Informasi Terdistorsi karena Wartawan

apahabar.com, KOTABARU – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotabaru, Suprapti Tri Astuti, membuat geram…

Featured-Image
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotabaru, Suprapti Tri Astuti. Foto-Masduki

bakabar.com, KOTABARU – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotabaru, Suprapti Tri Astuti, membuat geram para jurnalis di Bumi Sa Ijaan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang gabungan DPRD Kotabaru, Senin (23/5) siang, dia secara terang-terangan menyebut telah sengaja menolak konfirmasi dari sejumlah jurnalis terkait mundurnya pemenang lelang proyek jalan Lontar-Tanjung Seloka dengan pagu anggaran senilai Rp13 miliar.

Menurut Suprapti, penolakan konfirmasi itu dilakukan untuk menghindari adanya distorsi informasi. Pernyataan itu dia sampaikan di hadapan Ketua DPRD Syairi Mukhlis, anggota dewan, peserta RDP, termasuk para jurnalis yang sedang bertugas.

“Beberapa kawan-kawan media bolak-balik mencoba mengonfirmasi ke saya. Terus terang saya tolak. Kenapa? Karena saya tidak mau ada distorsi,” ujarnya, siang tadi.

Dia kemudian mengatakan jika pernyataannya yang disampaikan di media massa tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, informasi yang disampaikan berpotensi menjadi bias.

“Tapi, pasti nanti akan menjadi sesuatu yang malah ribet, dan akan ditambah-tambahi,” katanya.

Pernyataan nyeleneh Kadis PUPR Kotabaru ini langsung ditanggapi oleh salah satu anggota dewan, Awaludin.

Menurut Awaludin, Kadis PUPR merupakan pejabat publik. Jika ada jurnalis yang bertanya, kata dia, mestinya ditemui, bukan malah menghindar.

“Distorsi itu wilayah politik, menerka-nerka. Kita jawaban profesional di sini. Kepala dinas itu jabatan profesional. Jadi, kalau ditanya wartawan, paparkan saja kenyataanya apa yang ada di dinas,” ujar Awaludin.

Karena ingin memperjelas maksud dari pernyataan Kadis PUPR Kotabaru, para jurnalis langsung berupaya mengonfirmasi hal tersebut di kantornya.

Para wartawan sempat menerima perilaku tak menyenangkan, karena Suprapti sempat melewati begitu saja para wartawan yang sudah menunggu. Dia kemudian buru-buru masuk ke dalam mobil dengan alasan ingin bertemu Sekda Kotabaru.

Tidak menyerah, para jurnalis kemudian mendatangi Kantor Bupati Kotabaru untuk sekali lagi melakukan upaya konfirmasi.

Suprapti pada akhirnya menyerah. Dia bersedia menjumpai wartawan dan mengaku tidak bermaksud menggeneralisir wartawan sebagai pelaku yang mendistorsi informasi.

“Kalau tadi ada kesalahpahaman saya minta maaf, dan kawan-kawan juga introspeksi diri, kenapa Kadis PUPR agak susah untuk dihubungi,” pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner