Hot Borneo

Ribut-Ribut Zuriah Nabi di Banjarmasin, Habib Banua Angkat Bicara

apahabar.com, BANJARMASIN – Silang pendapat mengenai zuriah atau keturunan Nabi Muhammad saat ribut-ribut dua pihak di…

Featured-Image
Habib Banua saat mendapatkan gelar Pangeran Syarif dari Sultan Banjar, Khairul Saleh. Foto: Dok.Pribadi

bakabar.com, BANJARMASIN – Silang pendapat mengenai zuriah atau keturunan Nabi Muhammad saat ribut-ribut dua pihak di Musala Panglima Batur mengundang perhatian Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim.

Sabtu 12 Maret lalu, sekelompok orang dari Rabithah Alawiyah Banjarmasin menggeruduk salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara, Sabtu (12/3) lalu. Mereka mendatangi seorang pria bernama Hamdani yang mendaku keturunan Habib Abdurrahman Alkaf.

Soal klaim tersebut, Abdurrahman Bahasyim atau yang lebih dikenal Habib Banua, saat dihubungi bakabar.com, Kamis (17/3) siang, mengatakan tidak pernah tahu ada organisasi pencatat nasab selain Rabithah Alawiyah.

“Kami para habib tidak tahu maktab lain yang mencatat itu (nasab), kecuali Rabithah Alawiyah,” kata senator Kalsel di DPD RI ini.

“Analoginya, kami sebagai pemilik rumah saja tidak tahu ada organisasi pencatat nasab selain Rabithah Alawiyah,” imbuh itu.

Rabithah Alawiyah adalah organisasi pencatat keturunan nabi di Indonesia yang sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan. Mendata 151 marga segaris keturunan Nabi di seluruh dunia, di antaranya Bahasyim ataupun Alkaf.

“Organisasi pencatat nasab yang diakui para habaib yaitu Rabithah Alawiyah, jika ada yang lain kami berlepas tangan. Kami para habaib hanya berpegang kepada Rabithah Alawiyah Maktab Addaimi,” katanya.

Menjadi habib, kata dia, murni karena faktor keturunan. “Bukan sesuatu yang bisa diperjual-belikan.”

“Semisal ada maktab yang mau memberi kamu dokumen dengan dibayar ya tidak bisa. Kalau kamu bukan keturunan ya bukan habib,” katanya.

Di Indonesia, khususnya Kalsel-Banjarmasin, kata dia, setiap orang yang memang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad biasanya akan saling mengenal.

“Sedangkan Hamdani ini siapa? Kami tidak ada yang tahu. Dari surat Maktab Daimi Rabithah Alawiyah, itu sudah ditetapkan sebagai pemalsuan,” katanya.

Ditanya soal bagaimana langkah selanjutnya, Abdurrahman Bahasyim mengaku belum memiliki niatan untuk menempuh jalur hukum.

“Yang terpenting agar masyarakat tahu saja. Untuk ke sana [jalur hukum] masih dipertimbangkan. Masih ditempuh jalur persuasif,” katanya.

Sebagai pengingat, Sabtu pekan lalu, sekelompok orang dari DPC Rabithah Alawiyah Banjarmasin menggeruduk salah satu musala di Jalan Panglima Batur, Gang Gusti Galuh, Banjarmasin Utara.

Mereka mencari-cari seseorang bernama Muhammad Hamdani Alkaf. Kedatangan mereka tepat di saat Hamdani menggelar Haul Akbar ke-2, Habib Abdurrahman Alkaf.

Ketua Rabithah Alawiyah Banjarmasin, Sholahudin Baraqbah berkata jika Hamdani bukanlah seorang yang mempunyai darah keturunan Nabi Muhammad.

Sholahudin juga bilang tidak ada kuburan Habib Abdurrahman Alkaf di sekitar lokasi tersebut.

Selain itu, Sholahudin menduga Hamdani memungut sumbangan dari warga sekitar untuk menggelar kegiatan haul itu.

Hari itu, Hamdani lantas dibawa ke Mapolsek Banjarmasin Utara untuk menghindari konflik meluas.

Berselang hari, Hamdani Alkaf buka suara. Dia mengaku keturunan Habib Abdurrahman Alkaf yang dicatat resmi oleh Salatin Asyraf Azzahro (SAA) Trah Kesultanan dan Kerajaan.

SAA, kata Hamdani, merupakan organisasi yang sah dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) RI. Menurutnya, ada 8 organisasi lembaga pencatat nasab di Indonesia.

"SAA trah Kesultanan dan Kerajaan adalah lembaga pencatatan nasab Nabi di Indonesia. Sama seperti Rabithah Alawiyah. Perlu diketahui, ada delapan lembaga pencatat nasab," katanya.

Haul itu, kata dia, terganggu. Kedatangan sekelompok orang tersebut mengusik kedamaian acara keagamaan tersebut. Hamdani mengaku sudah mengantongi nama-nama orangnya untuk diadukan ke kantor polisi.

"Atas saran dari kesultanan, saya akan menempuh jalur hukum. Dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan provokasi. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti-buktinya. Saya akan laporkan ke Polda Kalsel," tegasnya.

Sengkarut Masalah Nasab di Banjarmasin; Rabithah Alawiyah Datangi Haul Akbar Habib Abdurrahman Alkaf, Cari Orang yang Mengklaim Sebagai Habib

Komentar
Banner
Banner