Kalsel

Duduk Perkara Pencabulan Berujung Tewasnya Ibu di Sekumpul Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Didera permasalahan keluarga, NG (52) diduga nekat melompat ke sungai belakang rumahnya di…

Featured-Image
Penemuan jasad Ngapini di aliran irigasi Mentaos, Banjarbaru. Foto: Ist

bakabar.com, MARTAPURA – Didera permasalahan keluarga, NG (52) diduga nekat melompat ke sungai belakang rumahnya di Sekumpul, Martapura.

Jasadnya ditemukan mengapung di aliran sungai irigasi di Mentaos Timur, Banjarbaru.

NG diduga kuat mengalami depresi dan tekanan mental hebat setelah anaknya tersandung kasus asusila terhadap anak di bawah umur.

“Korban diduga kuat tidak sanggup menanggung rasa malu terhadap semua pihak keluarga yang ada di Jawa terkait permasalahan pencabulan itu,” ujar tetangga korban kepada polisi.

Hal itu dikuatkan oleh hasil penyelidikan polisi. Tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada jasad korban.

“Seluruh tubuh korban dari mulai bagian kepala tubuh sampai kaki dan tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujar Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Tajudin.

Lantaran tak ada kejanggalan, petugas kemudian memeriksa saksi-saksi.

Polisi mendapat informasi bahwa korban terakhir terlihat oleh anaknya yang berinisial BW, Minggu (9/1) malam.

Sekitar pukul 19.30, korban terlihat mengantar makanan untuk suaminya di kandang sapi yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumahnya.

Sehari-hari, suami korban berprofesi sebagai tukang jaga dan pelihara sapi di Kebun Sari.

Keesokan harinya, sekitar pukul 06.30, kakak BW lantas menanyakan ke mana ibunya. BWsendiri mengaku tak tahu.

Sampai di sini, polisi kemudian mendapati keterangan jika korban sedang dirundung permasalahan internal keluarga.

Anak korban BW rupanya sedang tersangkut perkara pencabulan terhadap seseorang yang dianggap sudah seperti keluarga mereka.

“Korban [dugaan] pencabulan ini berasal dari pulau Jawa yang juga tinggal satu rumah dengan korban,” ujarnya.

Kepada polisi, BW sendiri mengakui telah melakukan pencabulan terhadap anak tersebut saat dalam pengaruh minuman keras.

Jasad NG pada akhirnya ditemukan mengapung di aliran sungai irigasi di Mentaos Timur, Banjarbaru, Senin (10/1) pukul 07.30.

Atas insiden tewasnya NG, keluarga menganggapnya musibah. Mereka sudah membuat surat pernyataan penolakan penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan visum luar.

Lantas, sudah sejauh mana kasus BW?

Kasi Humas Polres Banjar AKP Suwarji memastikan kasus BW tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Besok [hari ini] akan dilaksanakan gelar perkara untuk penetapan pasal,” ujar Suwarji, Rabu (12/1) malam.

Saat berita ini diturunkan, penyidik Unit PPA masih melakukan gelar perkara kasus dugaan pencabulan yang dilakukan BW.

Geger Jasad Perempuan di Irigasi Banjarbaru, Diduga Ibu Depresi

Catatan redaksi: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Dilengkapi oleh Hendra Lianoor

Komentar
Banner
Banner