bakabar.com, BANJARMASIN – Diam-diam, Gubernur Sahbirin Noor sudah menetapkan status siaga darurat banjir untuk Kalsel.
Status waspada bencana tak hanya banjir melainkan tanah longsor dan puting beliung rupanya ditetapkan sejak 15 November lalu.
Oleh karenanya, gubernur meminta SKPD atau dinas terkait bergerak cepat ke lokasi terdampak.
"Kita telah menginstruksikan SKPD terkait seperti BPBD, Dinsos serta Dinkes untuk segera turun ke lapangan dalam rangka membantu masyarakat terdampak banjir di wilayah banua enam," ujarnya, Senin (29/11).
Paman Birin meminta jajaran Pemprov Kalsel segera memantapkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten di wilayah yang terdampak banjir dan longsor sejak kemarin, 28 November.
"Segera lakukan dan mantapkankoordinasi di lapangan, bersinergi pihak pemerintah kabupaten, agar masyarakat terdampak segera mendapatkan bantuan," instruksinya.
Meminjam laporan terakhir BPBD, Minggu (28/11) pukul 23.00, sebanyak 18 kecamatan dari 4 kabupaten di penjuru Kalsel terdampak banjir.
Banjir terparah melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan total 8 kecamatan terdampak.
Terparah kedua Kabupaten Tabalong dan Balangan. 4 kecamatan di dua daerah ikut terdampak.
Terakhir, Hulu Sungai Selatan yang konsentrasi genangan airnya berada di Kecamatan Loksado dan Padang Batung.
Sampai berita ini diturunkan, Tagana masih menghitung jumlah wilayah dan warga terdampak banjir hari ini.
Banjir Kedua
Kalsel Belum Tanggap Darurat, Pemprov Mestinya Belajar dari Menangnya Gugatan Warga
Dalam kurun sebulan, sudah dua kali Kalsel kebanjiran. Gelombang pertama serbuan air terjadi dua pekan lalu, Senin 15 November.
HST jadi yang terparah di halaman selanjutnya: