bakabar.com, BANJARMASIN – Usai dibuka, Jembatan Alalak Baru langsung diserbu warga. Sudah tiga tahun lamanya mereka menantikan operasional daripada jembatan penghubung Banjarmasin-Barito Kuala ini.
Keinginan warga memuncak setelah melihat aksi rombongan motor gede (moge) dan ‘ading Basit’ melintasi jembatan yang belum diresmikan tersebut.
“Aku ading basit,” ujar seorang penumpang perempuan kepada petugas yang kemudian membukakan portal Jembatan Alalak.
Satu per satu desakan lantas muncul. Paling nyaring dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Habib Abdurahman Bahasyim.
"Siapa yang bertanggungjawab atas itu? Mestinya yang punya tanggung jawab itu malu dan mundur dari jabatannya," ujar senator yang akrab disapa Habib Banua ini seraya menyesalkan fenomena moge dan ading Basit di saat warga pada umumnya masih berjibaku dengan kemacetan.
Singkat cerita, desakan demi desakan tersebut akhirnya terdengar sampai ke Istana. Hari ini, Presiden Joko Widodo memerintahkan Balai Pelaksana Jalan Nasional(BPJN) Kalsel untuk membuka jembatan tersebut.
Pantauan bakabar.com, tepat pukul 15.30 tadi Jembatan Alalak akhirnya dibuka sekalipun belum diresmikan. Tak hanya untuk roda dua, bahkan juga untuk roda empat.
Berduyun-duyun warga lalu menyerbunya. Namun begitu euforia mereka tertahan oleh penjagaan petugas Dishub maupun kepolisian.
Meski roda dua dan empat diperbolehkan, namun tidak untuk angkutan umum. Termasuk pejalan kaki untuk sekadar berswafoto.
“Sesuai rilis istana, dan instruksi kementerian, karena memang ada perkembangan selama ini, sehingga dibuka. Tapi sifatnya uji coba,” ujar Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal.
Selain mengurai problem kemacetan yang mendera warga tak hanya di Alalak, jembatan baru ini rupanya bisa menjadi angin segar bagi geliat perekonomian daerah.
Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Muzdalifah melihat Barito Kuala adalah salah satu kabupaten yang menjadi hinterland dari Kota Banjarmasin.
“Kabupaten ini merupakan kawasan penyangga terutama sebagai kawasan pemukiman bagi sebagian besar penduduk yang bekerja di Kota Banjarmasin,” ujarnya dihubungi bakabar.com, Minggu (26/9) petang.
Sehingga, dari sisi ekonomi tentu saja pembukaan terbatas Jembatan Alalak akan sangat bermanfaat bagi para pekerja karena akan menghemat waktu dan tentunya pengeluaran mereka untuk biaya transportasi.
“Selain itu jalur jalan ini juga jadi penghubung antar Provinsi yakni Kalsel dan Kalteng,” sambung pengampu mata kuliah perencanaan pembangunan hingga keuangan daerah ini.
Menurutnya, adanya pembukaan ini akan berdampak pada lancarnya jalur distribusi barang antar-provinsi, sehingga perekonomian diharapkan mampu bergerak.
“Karena aktivitas perdagangan di Kota Banjarmasin juga sebagian besar permintaan barang dan jasa berasal dari Kalimantan Tengah, selain itu aktivitas pelabuhan juga diharapkan akan semakin hidup, dengan aktivitas bongkar muat barang yang semakin ramai,” pungkas ketua Lembaga Kajian Ekonomi dan Pembangunan Daerah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ULM ini.
Jembatan Alalak Baru Dibuka Sore Ini, Masyarakat Diminta Tidak Berswafoto
Dilengkapi oleh Syahbani