bakabar.com, KOTABARU – Suparno (52), warga Desa Lintang Jaya, Kecamatan Pamukan Utara terluka parah hingga nyaris kehabisan darah akibat ulah kawanan perampok, Jumat 11 Juni.
Para rampok bersenjatakan api rakitan, senjata lunak hingga mandau itu menebas korban secara bertubi-tubi.
Mereka juga sempat menyekap anak-anak dan istri Suparno. Akibatnya, korban tersungkur bersimbah darah hingga menderita luka serius di bagian kepala, hingga leher.
Setelah melewati masa kritis, dan mendapat penanganan intensif medis, kondisi korban dikabarkan berangsur membaik.
“Kondisi paman saya sudah mulai membaik sekarang,” ujar Eko, salah satu keponakan korban, kepada bakabar.com, Minggu (27/6) malam.
Dia berharap petugas memberikan hukuman setimpal terhadap kawanan rampok yang melukai, dan menggasak uang Rp100 juta, dan perhiasan seberat 22,5 gram milik pamannya.
“Intinya, kami sebagai keluarga korban, meminta petugas memproses sesuai aturan yang berlaku. Menghukum para rampok itu seberat-beratnya,” pinta Eko.
Untuk diketahui, sehari-hari korban berprofesi sebagai pedagang, dan sudah mendiami Desa Lintang Jaya, sejak 1997.
Dihubungi terpisah, Kanit Opsnal Jatanras, Ditreskrimum, Polda Kalsel, Iptu Endri memastikan timnya masih bergerak di lapangan untuk memburu pelaku yang tersisa.
“Dua masih buron, DPO,” jelas Endri kepada bakabar.com.
Untuk tiga pelaku yang sudah diamankan, saat ini sudah diserahkan ke Polres Kotabaru.
“Saat ini proses penyidikan dilimpahkan ke Polres Kotabaru,” ujarnya.
Kronologi Perampokan
Suparno (52) terpaksa mendapatkan lebih dari 100 jahitan akibat luka menganga di leher dan sekujur punggungnya.
Warga Pamukan Utara, Kotabaru itu nyaris kehabisan darah usai bergumul dengan kawanan orang yang menyatroni rumahnya, Jumat 11 Juni.