Kalsel

INNALILLAHI! Mahasiswa Tanbu Korban Pengeroyokan di Banjarmasin Wafat, Pelaku Masih Buron

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Wildan (19), mahasiswa asal Tanah Bumbu (Tanbu) korban pengeroyokan di Banjarmasin meninggal…

Featured-Image
Wildan meninggal dunia dalam perjuangannya melawan luka tusuk yang dideritanya akibat insiden pengeroyokan di Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin, awal Februari 2021 silam. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Wildan (19), mahasiswa asal Tanah Bumbu (Tanbu) korban pengeroyokan di Banjarmasin meninggal dunia.

Wildan mengembuskan nafas terakhirnya, Senin (22/2) sekira pukul 14.00 Wita di kampung halamannya, Kecamatan Batulicin, Tanbu.

“Hari ini, Selasa (23/2) dimakamkan di Batulicin,” kata sepupu korban di Banjarmasin, Halim kepada media ini.

Sebagai pengingat, mahasiswa IPS, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu dikeroyok dengan senjata tajam oleh dua orang tak dikenal di kawasan Lingkar Dalam Selatan, Banjarmasin Selatan, Jumat (5/2) dini hari.

Dugaan sementara, peristiwa nahas itu hanya karena masalah sepele. Saat itu korban secara tak sengaja menatap ke arah pelaku di sebuah warung nasi goreng di Lingkar Dalam.

Di waktu bersamaan, dua pelaku bersama dua temannya juga ada di lokasi kejadian. Mereka membeli nasi goreng di tempat yang sama.

Kemudian, HP salah satu pelaku berdering. Mendengar bunyi HP spontan saja korban menengok.

Hal itu yang disinyalir membuat salah satu pelaku tak senang. Lantas mereka terlibat cekcok.

Singkat cerita, dua pria itu tiba-tiba menyerang Wildan dengan membabi-buta menggunakan senjata yang telah dikantonginya.

Korban roboh dengan 5 luka tusukan bersarang di tubuhnya. Sejurus itu ia dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin guna penanganan medis.

Sepekan dirawat, korban diperbolehkan menjalani rawat jalan.

“Dirawat di rumah paman, Jalan Lingkar Dalam, Gang Berkat Ibu, Pekapuran Raya, Banjarmasin Selatan,” kata Halim.

Namun selama dirawat di rumah pamannya korban masih kerap mengeluh sakit.

Hingga pada Sabtu (20/2), ayah korban memutuskan untuk membawa pulang ke rumahnya di Batulicin. Nahas, korban meninggal dunia dua hari kemudian.

Sampai hari ini, para pelaku pengeroyokan Wildan masih buron. Keluarga pun kembali mendatangi Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin, Selasa (23/2) pagi.

Mereka meminta agar polisi secepatnya mengamankan pelaku.

“Tadi pas kita ke sana, katanya masih dalam proses,” ujar Halim.

Sayangnya, sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari kepolisian ihwal tuntutan keluarga korban.

Cekcok Sepele, Mahasiswa Tanbu Roboh Dihujani Tikaman di Banjarmasin



Komentar
Banner
Banner