bakabar.com, BANJARMASIN – Menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, TNI langsung menerjunkan pasukan khusus ke Kalimantan Selatan.
Penelusuran bakabar.com, pasukan khusus yang diterjunkan berasal dari TNI Angkatan Laut. Yakni, Komando Pasukan Katak atau Kopaska.
Mereka tiba di Bandara Syamsudin Noor menggunakan pesawat TNI-AL NC 212 Aviocar/U-6215, Jumat (15/1) sekitar pukul 23.55. Jumlahnya 9 personel.
Dari sumber terpercaya media ini di TNI AU, mereka juga datang membawa lebih dari 2 perahu karet, 2 alat selam, 1 kompresor, dan 6 barang penyelam.
Usai melakukan unloading barang perlengkapan, mereka langsung menuju Lanal Banjarmasin. Kehadiran mereka di Kalsel guna mendukung evakuasi korban banjir.
Basarnas mencatat jumlah pengungsi akibat Banjir Kalsel menembus 2.600 orang. Untuk diketahui, hujan lebat yang terjadi sejak akhir pekan kemarin merendam delapan dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Sampai Jumat (15/1) malam, 84.438 jiwa dari 22.765 kepala keluarga di 8 kabupaten dan Kota di Kalsel terdampak banjir yang meluas.
Jumlah itu meningkat cukup drastis dari hari sebelumnya. Pada Kamis (14/1), tercatat 65.002 jiwa, dari 17.865 KK di 5 kabupaten yang terdampak.
Esok, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga dijadwalkan meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan.
“Besok Panglima TNI dan saya ke Kalsel dan Mamuju dengan membawa keperluan yang dibutuhkan,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya Bagus Puruhito, Jumat (15/1) dilansir Antara.
Panglima TNI dan rombongan akan meninjau salah satu daerah terdampak banjir terbesar di Kalsel, yakni Kabupaten Banjar.
Hadi dan rombongan juga membawa sejumlah peralatan guna mendukung operasi SAR, seperti perahu karet dan alat pendukung lainnya. Selain meninjau, Hadi juga akan memberikan bantuan.
Dari Kalsel, Panglima TNI dan rombongan akan bertolak ke Majene, Sulawesi barat untuk meninjau dampak gempa bumi.
Presiden Jokowi sebelumnya menginstruksikan Panglima TNI, dan Kapolri bergerak cepat mendukung evakuasi Banjir Kalsel.
“Ya tadi, saya sudah menelepon gubernur Kalimantan Selatan untuk mendapatkan laporan mengenai banjir yang ada di Kalimantan Selatan,” ujar Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (15/1).
Dalam keterangan pers 1 menit 58 detik itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa dirinya sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Panglima TNI dan Kapolri untuk secepatnya mengirimkan bantuan.
“Terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan,” ucap Jokowi.
Menggunakan batik coklat, Jokowi tak lupa mengajak masyarakat Kalsel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir serta longsor.
Jokowi Telepon Gubernur Soal Banjir Kalsel, Gak Kebalik Pak?
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, ujarnya, bulan-bulan ini terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem.
“Sekali saya mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir, longsor, karena bulan-bulan ini terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem dan perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG,” katanya dalam video tersebut.
Jokowi bilang akan terus memantau bencana yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Baik yang terjadi di Sumedang, Majene, maupun Kalsel.
“Saya akan memantau terus bencana di tanah air, baik yang ada di Sumedang, Majene, Sulawesi Barat, kemudian banjir yang ada di Kalimantan Selatan. Dan kita ingin baik pemerintah daerah, Pemerintah Pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini,” pungkasnya.