Kalteng

Warga Muara Teweh Keluhkan Kenaikan Harga Gula Pasir

apahabar.com, MUARA TEWEH – Dua bulan jelang Ramadhan, warga Kota Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah…

Featured-Image
Ilustrasi pedagang gula di pasar tradisional. Foto-net

bakabar.com, MUARA TEWEH – Dua bulan jelang Ramadhan, warga Kota Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng) warga mulai mengeluhkan kenaikan harga gula pasir per kilogramnya, Minggu (8/3).

Harganya naik Rp2.000 dari semula Rp16 ribu jadi Rp18 ribu/kg.

Kenaikan ini cukup mengagetkan warga, karena kenaikan sembako biasanya beberapa hari jelang Ramadan atau bulan puasa umat muslim.

Salah satu pedagang kios sembako di Muara Teweh, Yati mengku terpaksa menjual harga Rp18 ribu, karena saat membelinya sudah Rp17 ribu.

Sebelumnya, ia mengaku menjual Rp16 ribu. “Tapi begitu belanja ternyata saat membeli sudah Rp17 ribu di pasaran,” ujarnya kepada bakabar.com, Minggu.

Sementara, seorang pembeli Tias khawatir kenaikan ini berlanjut saat Ramadan nanti.

Dia juga khawatir, kenaikan ini sama seperti di tahun 1999/2000 lalu, saat gula pasir mengalami kenaikan berkali-kali. “Bahkan mencapai Rp20 ribuan lebih per kilogramnya,” timpalnya.

Tias berharap agar pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk segera turun ke lapangan untuk mengawasi harga gula dan sembako lainnya.

“Supaya jangan sampai terjadi penyalahgunaan gula pasir dengan cara melakukan penimbunan, apalagi ini kan mau bulan Ramadan,” harapnya.

“Kita khawatir kalau ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan dengan tidak stabilnya penjualan gula pasir dan meraih keuntungan yang besar,” tandasnya.

Baca Juga: Disebut Kantongi Rekomendasi PDIP, Riban: No Comment

Baca Juga: Jalan Santai Muslimah Warnai Pekan Rajabiyah 2020 di Palangka Raya

Reporter: AHC17
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner