Kalsel

Kisah Dewi, Petugas KPH Kotabaru Lolos dari Maut: Parang Menempel di Leher

apahabar.com, KOTABARU – Menjaga kelestarian hutan dari pembalakan liar menjadi makanan sehari-hari para petugas Kesatuan Pengelola…

Featured-Image
Dewi Wulansari, Kepala KPH Pulau Laut Sebuku, saat menceritakan kronologis pengancaman pria bersenjata api, dan tajam. Foto-apahabar.com/Masduki

bakabar.com, KOTABARU – Menjaga kelestarian hutan dari pembalakan liar menjadi makanan sehari-hari para petugas Kesatuan Pengelola Hutan (KPH).

Menjalani tugas mulia itu tentu bukan perkara mudah. Berisiko tinggi, karena harus berhadapan langsung dengan para pelaku perusak hutan.

Terbukti, di Kotabaru baru saja terjadi pengancaman oleh pria bersenjata lengkap terhadap Dewi Wulansari, Kepala KPH Pulau Laut Sebuku.

Itu terjadi setelah tindakan tegas dilakukan sang penjaga hutan yang mengamankan kayu balok berkubik-kubik tak bertuan tepatnya di kawasan Sungai Pinang, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Jumat (28/2) lalu.

Baru saja kayu itu diangkut, dan sampai ke kantor resort KPH, tiba-tiba pria bersenjata api datang dengan membawa sebilah parang panjang.

“Ya. Baru saja kami mau menurunkan kayu itu, datang pria membawa parang. Dia langsung meremas baju bagian depan lalu menghunuskan parang ke arah leher saya malam itu,” ujar Dewi Wulansari, kepada wartawan di Mapolres Kotabaru, Selasa (10/3) siang.

MD, kata Dewi, sedari awal terlihat sangat marah. MD diduga tak terima kalau kayu tersebut diamankan, dan memintanya tidak diturunkan dari mobil.

“Posisi parang itu sangat dekat dengan leher saya. Dia merah-marah dan meminta petugas berhenti menurunkan kayu dari mobil kami,” ujar Dewi lirih.

Merasa terancam, Dewi sempat terdiam. Ia lalu memilih sikap tenang.

Perlahan, Dewi menjelaskan kepada MD bahwa kayu itu berada di kawasan hutan produksi. Di sana harus steril dari aktifitas pembalakan liar.

Beruntung, parang panjang MD tidak sempat melukai Dewi. Pasalnya, ada salah satu petugas KPH menghampiri untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan terjadi.

“Untungnya, saat itu ada satu anggota Kami mendekat. Karena melihat kondisi saya parang sudah deket dengan leher saya, maka petugas mengeluarkan senjata api, supaya MD tidak melakukan tindakan fatal,” terang Dewi.

Tak sampai di situ, meskipun MD perlahan melepaskan cengkeraman baju, dan menurunkan parang dari leher Dewi, kehadiran petugas KPH justru memicu kemarahan MD.

Ia lantas bergerak cepat, lari menuju mobil, untuk mengambil sepucuk senjata rakitan, sembari berucap, “Kalau kamu punya senjata, saya juga punya senjata.”

Malam itu, beruntung bentrokan bersenjata tidak pecah sekalipun suasana sempat memanas karena cekcok mulut antara dua pihak.

Akhirnya, MD memilih pergi. Namun sebelum pergi, MD kembali mengeluarkan kalimat bernada ancaman.

“Kalau kayu itu masih tetap diamankan maka akan terjadi kerusuhan,” tutur Dewi menirukan perkataan MD.

Merasa terancam, Dewi pun melaporkan insiden itu ke Mapolsek Pulau Laut Tengah. MD pun berhasil diamankan oleh petugas gabungan dari Satreskrim Polres Kotabaru dan Batola, Minggu (8/3) malam.

Baca Juga:KPH Hulu Sungai Berhasil Evakuasi Burung Enggang di Loksado

Baca Juga:Belasan Tanaman Mati, KPH Tala Langsung Tanam Bibit Baru

Baca Juga:KPH Tabalong Evakuasi Seekor Bayi Beruang yang Ditinggalkan Sang Induk

Reporter: Masduki
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner