Corona Tunda Festival Layang-layang Batola?

Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), mulai dikhawatirkan bisa menunda Festival Layang-layang Barito Kuala 2020.

Featured-Image
Kemeriahan Festival Layang-layang Barito Kuala 2019 yang berlangsung di Kecamatan Jejangkit. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), mulai dikhawatirkan bisa menunda Festival Layang-layang Barito Kuala 2020.

Didua menyebar sejak Desember 2019, Covid-19 telah mengganggu banyak aspek kehidupan. Di antaranya kepanikan warga mendapatkan masker dan hand sanitizer.

Baca Juga: Cegah Corona, Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Dukung Sanitasi Siaga DMI

Penyelenggaraan beberapa event dunia juga terganggu. Dari dibatalkan sama sekali, ditunda, hingga tidak menghadirkan penonton.

Bahkan event reguler sekelas MotoGP membatalkan penyelenggaraan seri pembuka di Qatar. Sementara beberapa pertandingan Liga Italia, dilangsungkan tanpa penonton.

Situasi inilah yang sempat dikhawatirkan ikut mempengaruhi penyelenggaraan Festival Layang-layang Batola.

Setelah penyelenggaraan perdana di pertengahan Agustus 2019 di Kecamatan Jejangkit, festival ini diplot sebagai salah satu event sport tourism unggulan Batola.

Bahkan dalam edisi kedua, Festival Layang-layang Batola direncanakan menghadirkan peserta dari 17 negara.

Asal peserta inilah yang memunculkan kekhawatiran, mengingat kedatangan warga asing telah menjadi perhatian khusus pasca peningkatan jumlah penderita corona.

“Kami berencana edisi kedua dilangsungkan akhir Juli 2020 atau sebelum Idul Adha,” papar kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Batola, Gusti Ruspandi, Minggu (8/3).

“Terkait penyebaran corona, kami berpikir positif dan insya Allah baik-baik saja. Bahkan kabar terakhir, tidak sedikit pasien yang dapat disembuhkan,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Batola, dr Azizah Sri Widari, juga siap mendukung kesuksesan festival tersebut melalui deteksi dan respon di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Kendati Batola terlindungi lantaran ketiadaan bandara dan pelabuhan laut, kami tetap mewaspadai penyebaran corona,” beber Azizah.

“Bahkan sejak Januari 2020, Bupati Batola juga sudah mengeluarkan surat edaran agar lebih intens memperhatikan pasien yang menunjukkan gejala mirip,” tambahnya.

Dukungan juga diberikan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. Seandainya event tetap digelar, mereka bersedia berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Tingkat keamanan di tempat-tempat masuk pendatang seperti bandara dan pelabuhan laut, juga sudah diperketat,” sahut dr Sri Wahyuni, Kasi Surveilance dan imunisasi Dinkes Kalsel.

“Terutama warga asing, harus memiliki kartu sehat. Sedangkan di bandara dan pelabuhan laut, juga sudah dipasang thermal scanner untuk memantau suhu tubuh pendatang,” tandasnya.

Baca Juga: Cegah Corona, Masyarakat Banjarmasin Buru Temulawak Cs



Komentar
Banner
Banner