Kalsel

Bocah SD Rasakan Langsung Berkah di Puncak Haul Guru Sekumpul

MOTIVASI mereka yang berduyun-duyun menghadiri puncak haul ke-15 KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang akrab…

Featured-Image

MOTIVASI mereka yang berduyun-duyun menghadiri puncak haul ke-15 KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul hanya untuk mendapatkan berkah. Nah, Muhammad Rayhan, bocah Sekolah Dasar merasakan langsung berkah itu.

Nurul Mufidah, BANJARBARU

Ketika menjelajahi pinggir jalan Sekumpul, tak sengaja penulis bertemu seorang bocah kecil yang sedang menjajakan jualannya.

Bocah itu bernama lengkap Muhammad Rayhan, dia siswa kelas 3 di Madrasah Ibtidaiyah tak jauh dari Sekumpul.

Langkah kecilnya terus menyusuri jalanan yang bak lautan manusia itu. Dengan membawa alas duduk plastik di tangan kiri dan kanannya demi mendapatkan rupiah. “Tikar plastiknya kak,” ujarnya menyapa penulis.

Setelah itu terjadilah perbincangan di antara kami.

Alas duduk plastik itu dijualnya seharga sepuluh ribu rupiah per lembarnya. Murah atau mahalnya harga alas duduk plastik itu, penulis tidak tahu.

Hingga seorang calon pembeli datang menghampiri kami. “Kok mahal, disana (menunjuk pedagang lain) cuma lima ribu,” ujar calon pembeli tersebut.

Rayhan pun menjelaskan alasannya. “Yang lima ribu itu bekas pak, ini baru,” jelasnya.

Tak lama, calon pembeli itu pun pergi meninggalkan kami.

Kami pun melanjutkan perbincangan yang sempat tertunda tadi. Dan penulis tau alasan mengapa ia berjualan.

Di usia yang terbilang masih anak anak ini, ternyata tak berpelurus dengan pemikirannya. Rayhan berpikir, hasil jualannya itu akan ia gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah.

“Sebentar lagi masuk sekolah, ulun (saya) mau pakai uangnya buat beli perlengkapan sekolah,” ucapnya.

Sedangkan untuk berjualan alas duduk plastik sendiri diungkapkannya hanya saat Haul Guru Sekumpul.

“Jualan cuma pas haul aja, mengisi waktu daripada main,” tambahnya.

Kakak dari tiga orang adik tersebut mengaku tidak ingin meminta orang tua untuk beli perlengkapan sekolah.

“Pengennya bantu orang tua, biar uang buat beli perlengkapan sekolah bisa buat adik adik,” harap bocah ini.

Dikatakannya saat hari pertama jualan yaitu pada Sabtu kemarin, ia hanya mampu menjual 10 lembar alas duduk plastik saja.

Namun pada puncak Haul yakni hari ini, ia berhasil menjual puluhan lembar hingga siang hari. “Alhamdulillah sampai siang ini sudah 20 lembar,” ungkapnya dengan sumringah.

Lalu berapa lembar per harinya Rayhan membawa alas duduk itu? “Tidak banyak juga, saya suruh orang menjualkan jadi jumlahnya terserah orang itu, nanti diupah,” beber anak seorang petugas pemadam kebakaran itu.

Sembari jemaah Haul berlalu lalang melewati kami, Rayhan menceritakan berapa upah yang didapatnya.

“Upahnya dua ribu per lembarnya, tapi lumayan buat beli alat tulis,” tambahnya.

Singkat cerita, ia menuturkan menjajakan dagangannya itu hingga malam. “Ya sampai malam, hari ini makin banyak orang semoga banyak yang beli, semoga hasilnya berkah,” ucap bocah cerdas tersebut.

Perbincangan kami pun selesai seiring waktu memasuki jam salat Ashar.

Menurut pantauan penulis, banyak anak kecil yang juga mencari berkah dari Haul Guri Sekumpul ini dengan menjajakan dagangan yang sama seperti Rayhan.

Tags
Kalsel


Komentar
Banner
Banner