BKKBN Kalsel

41 PNS BKKBN Kalsel Dilantik

apahabar.com, BANJARMASIN – 41 pegawai negeri sipil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Selatan melakukan…

Featured-Image
41 pegawai negeri sipil BKKBN Kalsel melakukan pengambilan sumpah dan janji di Aula Kantor BKKBN Kalsel, Selasa (10/3) sore. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – 41 pegawai negeri sipil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Selatan melakukan pengambilan sumpah dan janji di Aula Kantor BKKBN Kalsel, Selasa (10/3) sore.

Pengambilan sumpah dilakukan langsung oleh Kepala Biro Kepegawaian BKKBN pusat, Djusni Meirida. Kemudian dilanjutkan pengukuhan oleh masing-masing para rohaniwan.

Baca Juga: Lakukan Rebranding, Logo Baru BKKBN Punya Banyak Makna

“Kami berharap ada regenerasi dari instansi BKKBN yang nantinya akan menjadi pimpinan dan substansi dari instansi kami. Karena BKKBN selama ini SDM-nya masih kurang,” kata Djusni Meirida, usai pelantikan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pasal 39 Nomor 11 tahun 2017 mengenai pengangkatan PNS, sebelumnya mereka juga telah menjalani serangkaian pelatihan masa prajabatan dengan berbagai tahapan seperti tahap orientasi, latihan dasar, hingga melaksanakan magang.

“Kami menunggu kontribusi para PNS dalam menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) agar semakin terdengar gaungnya,” tuturnya.

Untuk penyuluh KB hingga saat ini terdata baru mencapai 12 ribu, sedangkan target sesuai dengan analisa beban kerja mencapai 24 ribu. Melalui perekrutan, pemenuhan tenaga penyuluh di lapangan diharapkan bisa terpenuhi.

“Rata-rata memang penyuluh KB kekurangan, satu banding enam. Idealnya satu penyuluh KB adalah satu orang membawahi dua desa,” sebut Djusni.

Disinggung mengenai minimnya penyuluh KB, Plt BKKBN Kalsel, Ramlan tak menampik atas kekurangan tersebut.

Namun dengan dilantiknya PNS baru ini, dinilai dapat menjadi bantuan bagi para petugas yang telah bekerja di lapangan. Masing-masing akan ditempatkan di setiap 13 Kabupaten/kota.

“Jadi penyuluh ini membawahi antara 5-6 desa, sementara idealnya 2-3 desa bagi satu penyuluh. Kekurangan ini sangat terasa sekali dalam hal pelaksanaan program Banggakencana di Kalsel,” kata Ramlan.

Baca Juga: 2020, Semua Pihak Diajak Bersinergi Bangun Kampung KB di Kalsel

Reporter: Musnita Sari
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner