bakabar.com, BANJARMASIN -Beragam argumen bermunculan terkait banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Zulfa Asma Vikra Institut menyebut banjir itu akibat kerusakan alam, buah dari pertambangan liar di Tabalong dan Balangan. Analisa itu disampaikan Zulfa Asma Virka pada launching Zulfa Asma Vikra Institut.
“Hal ini perlu penanganan khusus, perlu komitmen antar pemerintah, termasuk memberikan perizinan dengan baik dan revitalisasi sungai juga harus fokus,” kata anggota DPRD Kalsel ini.
Dia menegaskan, masih adanya tambang tanpa izin yang menjadi salah satu penyebab banjir di Tabalong, Balangan dan HSU.
Maraknya tambang tanpa izin, jangan sampai menjadi awal kegagalan pemerintah hingga menimbulkan bencana. Dia meminta pemerintah tegas dalam penanganan kegiatan ilegal, termasuk aksi tambang.
Sebagai lembaga independen yang fokus dibidang lingkungan hidup, pihaknya menyebut indeks lingkungan hidup Kalsel masih berada di 20 besar. Soal indeks lingkungan hidup di daerah ini, tekan Zulfa, itu berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup (LH).
Nah, organisasi ini, ujarnya lagi, merupakan lembaga yang bergerak dalam kajian lingkungan hidup, pendidikan dan sosial. Lembaga ini juga mentransformasikan pemikiran Zulfa Asma Vikra menjadi kerangka aksi nyata dalam membangun wacana keilmuan yang bersifat riset, pengabdian dan juga pemberdayaan.
"Tujuan kita untuk mewujudkan cita-cita intelektual berbasis lingkungan hidup, pendidikan dan sosial. Kemudian, membangun spirit peradaban manusia untuk maju dan pengabdian kepada masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: Saat Rapat Paripurna, Hormansyah Minta Ketegasan Pemprov Atasi Banjir HSU
Baca Juga: Polisi dan Muspida HSU Berikan Bantuan untuk Korban Banjir
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Syarif