Nasional

Turun Hingga 109 Kilogram, Beda Arya Permana dan Titi Wati Atasi Obesitas

apahabar.com, BANJARMASIN – Arya Permana berhasil menurunkan berat badan hingga 109 kg. Ini berbeda dengan Titi…

Featured-Image
Arya Permana, remaja asal Karawang yang sempat mengalami obesitas. Foto-Grid.id

bakabar.com, BANJARMASIN – Arya Permana berhasil menurunkan berat badan hingga 109 kg. Ini berbeda dengan Titi Wati yang tinggal di Palangka Raya, Kalteng dalam mengatasi obesitas.

Arya, semula memiliki berat badan 192 kg. Namun dengan rajin melakukan diet dan berolahraga rutin, remaja asal Karawang itu kini memiliki berat badan 83 kg.

Sebaliknya, hingga kini Titi Wati masih memiliki berat badang 209 Kg. Berat itu turun 19 kg ketika pertama kali ibu rumah tangga ini masuk perawatan RSUD Dorrys Sylvanus Palangkara Raya, Maret 2019 lalu.

Dengan berat badannya kini, Titi bersyukur masih bisa melakukan aktivitas di dalam rumah.

Meski begitu, diakuinya, pola dietnya tak bisa dilakukan secara maksimal. Sedangkan olahraga hanya bisa dilakukan dua kali dalam sepekan.

“Dietnya masih jalan, nanti diet, nanti nggak, ya kadang-kadang nafsunya makan kaya gitu, jadi bisa berubah pola dietnya. Kalau olahraga jarang sih, cuma seminggu itu kadang dua kali itu ada,” ungkap Titi dikutip bakabar.com dari iNews, Sabtu (1/2).

img

Arya Permana setelah turun berat badan 109 kg. Foto-net

Sebagai ibu rumah tangga Titi tampaknya hanya mengandalkan barbel sebagai alatnya berolahraga. Itu pun dilakukannya di atas tempat tidur.

Berbeda dengan Arya yang berusaha menurunkan badan dengan beragam aktivitas olahraga. Dari basket hingga fitnes di bawah arahan mantan atlet binaraga nasional, Ade Rai.

Keberhasilan Arya menurunkan berat badan 109 kg, lantas membuat nama Ade Rai sempat menjadi trending topic Twitter.

Kini, Arya mengaku lebih mudah melakukan aktivitas apapun dengan berat badan yang sekarang. “Perubahan sih jauh beda, dari yang dulu susah jalan, sekarang udah bisa,” ungkap Arya dikutip bakabar.com dari Grid.ID.

“Kalo dulu main basket 5 menit udah engap, sekarang mah udah biasa kayak yang lain,” terangnya.

Ayah Arya, Ade Somantri sangat bahagia karena usaha sang anak menurunkan berat badan membuahkan hasil. “Arya awalnya buat gerak aja susah, sekarang Alhamdulillah perjalanan selama 3 tahun, dari awal 192 (kg) sekarang 83 (kg), itu dengan berbagai cara yang dilakukan,” paparnya.

img

Ibu rumah tanggan di Kalteng Titi Wati masih berjuang melawan obesitas. Foto-iNews.

Faktor Risiko Obesitas

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang terkena obesitas. Dikutip dari halodoc, dapat melalui genetik, gaya hidup keluarga, tidak aktif, diet tidak sehat, masalah medis tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu, masalah sosial dan ekonomi, usia, kehamilan, kurang tidur.

Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut menyebabkan energi menjadi berlebihan, sehingga diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak. Selain itu, pengaruh genetik, perilaku dan hormonal pada berat badan juga menjadi salah satu penyebab obesitas.

Obesitas dapat ditelusuri ke penyebab medis, seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Cushing, penyakit dan kondisi lainnya. Namun, gangguan ini jarang terjadi. Secara umum, penyebab utama obesitas adalah jarang beraktivitas serta pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Baca Juga:Ini 4 Fakta Perjuangan Sunarti Melawan Obesitas hingga Tutup Usia

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner