Pemkab Hulu Sungai Tengah

Sekda Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Kebakaran Sekolah di HST  

apahabar.com, BARABAI – Sekretaris Daerah (Sekda) HA Tamzil mempercayakan kepada pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan…

Featured-Image
Sekda HA Tamzil didampingi Plt Kadisdik HST meninjau lokasi yang diduga dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab, Selasa (4/2). Foto-apahabar.com Lazuardi

bakabar.com, BARABAI – Sekretaris Daerah (Sekda) HA Tamzil mempercayakan kepada pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pembakaran tiga sarana pendidikan di bawah Dinas Pendidikan Hulu Sungai Tengah (Disdik HST).

Tiga sarana itu yakni, SDN 2 Banua Jingah dan SDN 1 serta 2 Barabai Timur. Di SDN 2 Banua Jingah, 3 ruang yakni, ruang kelas 1, 2 dan ruang kepala sekolah hangus terbakar, Minggu (2/2) dini hari.

Sementara SDN 1 dan 2 Barabai Timur ditemukan penjaga sekolah dalam keadaan bekas terbakar atau gosong pada pintu mushala dan kantin serta gorden, Senin (3/2) pagi.

Baca Juga: Kebakaran MAN 1, Pemkab HST Jalin Koordinasi dengan Kemenag

“Kita percayakan kepada kepolisian untuk mengkonkritkan siapa yang mengganggu proses penyelenggaraan pendidikan di daerah kita,” kata Sekda didampingi Plt Kadisdik, Chairiah saat meninjau SDN 1 Barabai Timur, Selasa (4/2).

Sekda menyayangkan, tindakan yang diduga dilakukan oleh orang yang mencoba memberikan ‘shock’ terapi dengan unsur kesengajaan itu. Sebab hal itu sangat mengganggu proses penyelenggaraan pendidikan di HST.

“Ini komitmen Polres HST untuk mengusut dan menemukan (dugaan pembakaran di SDN 1 dan 2 Barabai Tmur). Sementara untuk SDN 2 Banua Jingah, Polres juga harus menangani. Apakah penyebabnya, apa benar ada pihak sengaja mengganggu (membakar-Red) atau memang murni akibat korsleting listrik. Kita percayakan Polres HST mengusut tuntas,” kata Sekda.

Pantauanbakabar.com, saat ini fasilitas keamanan di sekolah memang belum memadai. Kebanyakan sekolahan di HST tidak memiliki kamera pemantau atau CCTV dan penjaga saat malam hari.

Terkait hal itu, Disidik telah mengarahkan setiap sekolah diisi dengan petugas jaga malam. Agar tidak terulang kembali kajadian itu, minimal mengantisipasi.

“Kita meminta para penjaga sekolah untuk standby setiap saat. Terlebih di malam hari, agar tak terulang kejadian yang sama,” kata Sekda.

Sementara mengenai CCTV, Sekda mengatakan hal itu perlu penanganan dan persiapan yang serius dalam pengelolaannya. Sebab untuk mengadakan CCTV perlu proses penyelenggaraan kesediaan anggaran.

“Untuk merealisasikan itu harus bertahap. Karena tahapan penyusunan anggaran bertahap, mulai dari perencanaan, pembahasan kemudian pelaksanaan. Pada saatnya kalau memang menjadi kebijakan, kenapa tidak,” kata Sekda.

Saat ini, kata Sekda, pihaknya fokus terhadap penyelenggaraan pendidikan. Ia dan Kadisdik sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait sarana untuk melaporkan kondisi yang objektif kepada bupati dan wakilnya untuk proses rehabilitasi.

“Sesuai tahapan tentu harus dengan konsultan teknis untuk mengetahui apakah direhab atau dibangun lagi. Sementara perintah kami tetap laksanakan proses belajar mengajar. Alahamdulillah hari ini 20 siswa dari dua kelas yang terbakar ludes di SDN 2 Banua Jingah sudah melaksanakan proses belajar dengan memanfaatkan ruang perpustakaan,” tutup Sekda.

Diberitakan media ini sebelumnya, penjaga sekolah SDN 1 dan 2 Barabai Timur dibuat kaget dengan temuan bekas terbakar bagian pintu dan gorden. Di SDN 1, bekas terbakar berada pada pintu kantin dan gorden mushala dan ditemukan pertama kali oleh petugas kebersihan, Nanang, Senin (3/2) pagi

"Mau buka kantin saya terkejut kok ada bekas terbakar di bagian bawah pintu. Kemudian juga gorden terbakar. Beruntung tak kejadian (kebakaran)," cerita Nanang saat dijumpaibakabar.com.

Sementara di SDN 2 Barabai Timur, ditemukan pertama kali oleh penjaga sekolah Jumadi. Dia menemukan bekas sapu terbakar yang meleleh ke bagian bawah pintu ketika ingin membuka mushala sekolahan.

“Beruntung tak mengenai karpet di dalam mushalla. Karena bahan pintunya bagus, jadi hanya gosong akibat sapu yang meleleh," kata Petugas Keamanan, Pansyah.

Dari kedua sekolah itu kuat dugaan ada pihak yang ingin menyabotase. sebab dari keduanya terdapat lelehan dari bahan plastik yang terdapat pada bagian bawah pintu.

Kejadian diperkirakan saat warga Barabai dikejutkan dengan kobaran api yang terjadi sekitar pukul 00.15 yang melahap 9 ruang serta ratusan komputer saat itu.

Sejumlah barang bukti yang berada pada dua sekolah itu, yakni sapu bekas terbakar dan gorden sudah dibawa kepolisian untuk dilakukan penyelidikan.

"Saat ini kita sedang menyelidiki. Kami sudah melakukan olah TKP pagi tadi dan membawa barang bukti sapu dan gorden yang terbakar," kata Kapolres AKBP Danang Widaryanto melalui PS Paur Subag Humas Polres HST, Aipda M Husaini kepadabakabar.com, Senin siang.

Baca Juga: Laporan Orang Tenggelam, Relawan dan Aparat Terjun ke Irigasi Sungai Sipai

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner